Cuaca Ekstrem
Pemerintah Dinilai Tak Bergerak Cepat Hadapi El Nino Meski Diingatkan Sejak Lama, Impor Jadi Andalan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak terjadi El Nino terjadi pada Agustus 2023.
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
dok. Kementan Humas
Musim kemarau ekstrim atau El Nino diperkirakan akan mencapai puncaknya Agustus 2023.
"Di sektor hulu harus meningkatkan produksi dan mengantisipasi dengan berbagai cara. Itu adalah wilayah teman-teman di Kementerian Pertanian dan di Kementerian Perindustrian. Di sisi hilir, maka kita harus melakukan langkah-langkah penguatan stok, penguatan cadangan pemerintah," papar Gusti.
"Artinya begini, dalam Undang-Undang Pangan nomor 18 tahun 2012 tentang pangan jelas menyebutkan bahwa pemerintah harus memiliki cadangan pangan yang kuat, dalam rangka mengantisipasi segala macam ancaman," pungkasnya.
Berita Terkait
Cuaca Ekstrem
Gelombang Panas di Spanyol Tewaskan 1.180 Orang dalam 2 Bulan, Mayoritas Lansia |
---|
Kepala BMKG: Mundurnya Musim Kemarau di Indonesia Picu Cuaca Ekstrem Berkepanjangan |
---|
Barcelona Catat Juni Terpanas dalam Seabad! Siang 37,9 Derajat Celsius dan 25 Derajat di Malam Hari |
---|
Badai Hantam Sungai Yangtze Tiongkok, Empat Perahu Terbalik, 9 Tewas dan 1 Hilang |
---|
Cuaca Tak Bersahabat Hantui Indonesia Minggu Ini, BNPB Imbau Warga Waspada |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.