Harga Telur di Pasar Agung Depok Tembus Rp 32.000 Per Kg, Pedagang: Naik Usai Idul Fitri
Harga telur di Kota Depok makin melonjak sejak usai Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam di Pasar Agung, Depok, Jawa Barat, tembus Rp 32.000 per kilogram (kg). Harga telur makin melonjak sejak usai Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijiriah.
Ismail (40) pedagang telur di Pasar Agung Depok mengatakan, mulanya harga telur per kilogram sebesar Rp 28.000. Namun, semakin mendekati Hari Raya Idul Adha, harga telur tak kunjung turun seperti harga semula.
"Harga telur sudah naik abis hari raya (Idul Fitri)," ujar Ismail disela melayani pembeli, Minggu (21/5/2023).
"Dari (harga) Rp 28.000, terus naik Rp 30.000, Rp 33.000 sekarang Rp 32.000," sambungnya.
Ismail mengaku, kenaikan harga telur yang masih di kisaran Rp 32.000 sampai Rp 34.000 itu, tergantung pada pengambilan telur oleh pedagang dari peternak.
Sebab kata dia, terdapat selisih harga jika pedagang membeli telur dengan jumlah yang besar.
"Tergantung pengambilan, kalo dia agen kecil ngambilnya 1 peti 2 peti, otomatis jual Rp 33.000 Rp 34.000," ujarnya.
"Kalau per ton, beda Rp 500. Kalau kita ngambil per ton lebih murah. Makanya kita ngambilnya sedikit yang penting habis," jelasnya.
Baca juga: Harga Telur Ayam Terus Naik, Pedagang di Depok Bilang Pemintaan Lebih Tinggi dari Pasokan
Meski harga telur naik, Ismail berujar tak ada protes siginifikan dari pembeli yang didominasi ibu rumah tangga.
"Ya pasti ada aja (yang protes harga telur mahal). Belanja nya mahal, jualnya ya mahal," ungkapnya.
Baca juga: Harga Telur Membumbung Tinggi, di Luar Jawa Tembus Rp 40.000 per Kg
Di sisi lain, pembeli telur bernama Asti (48) mengaku tak masalah jika harga telur naik bahkan Rp 32.000 per kilogram. Terlebih, kata Asti, dia membeli telur hanya untuk konsumsi rumah tangga.
"Biasa aja kalau saya mah, mungkin orang-orang tertentu," ucap Asti seraya memilih telur ayam.
Harga di Pasaran Naik
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menyayangkan harga telur di pasaran yang terus naik.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, tidak ada upaya dari pemerintah untuk menurunkan harga telur yang naik ini.
"Tidak terdapat upaya melakukan penurunan harga telur, sehingga harga telur secara nasional naik," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (18/5/2023).
Catatan dari IKAPPI menyebut bahwa harga telur di Jabodetabek berada pada kisaran Rp 31 ribu-34 ribu per kilogram. Harga tersebut telah naik dari Rp28 ribu.
Bahkan, harga telur di luar pulau Jawa jauh melampaui harga di Jabodetabek.
"Tepatnya di wilayah timur Indonesia, harga telur mencapai Rp38 ribu per kilogram, malahan lebih dari Rp40 ribu per kilgoram," ujarnya.
Dia membeberkan temuannya mengenai alasan di balik kenaikan harga telur.
"Harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir dan ada dua hal yang kami temukan," ujar Reynaldi.
Pertama adalah faktor produksi dan yang kedua karena proses distribusi yang tak sesuai dengan biasanya.
"Pertama karena faktor produksi yang menyebabkan harga pakan yang tinggi. Kedua, proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan," kata Reynaldi.
Maksud dia, biasanya proses distribusi dilakukan ke pasar, tetapi kini banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar.
"Banyak pihak yang melakukan pendistribusian di luar pasar atau permintaan di luar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," kata Reynaldi.
"Kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi, elemen, lembaga, serta perorangan yang membuat supply di pasar terganggu," lanjutnya.
Ia berharap pemerintah dapat melakukan sejumlah upaya agar dua faktor tersebut dapat teratasi sehingga harga telur tak terus naik.
"Kami berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya terkait dua hal ini dan mengantisipasi agar harga telur tidak terus naik," kata Reynaldi.
Harga Telur di Indonesia Timur Tembus Rp40 Ribu Per Kg
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya akan memeriksa lebih lanjut terkait harga telur ayam yang menyentuh Rp40 ribu per kilogram.
Mengenai pemicu melonjaknya harga telur, ia menyebut distribusi sebagai faktor yang mempengaruhi.
"Di Indonesia timur ya mungkin karena distribusinya. Nanti kita cek dulu," ujar Zulhas di kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Jumat (19/5/2023).
Zulhas kemudian mengatakan kalau harga telur di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, tak mencapai Rp40 ribu per kilogram.
"Nanti kita cek dulu (harga telur di Indonesia timur). Kalau di Pasar Jatinegera Rp30 ribu per kilogram," katanya.
Kota Depok Minta Bantuan Kementerian PU Bangun Stadion Berstandar FIFA Dekat Tol |
![]() |
---|
Ancam Warga Pakai Air Gun, Pria Ngaku Orang Ring 1 Istana di Depok Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Daftar 49 Sekolah Swasta Gratis di Depok, Masa Pendaftaran SMP-MTs Lima Hari |
![]() |
---|
Cekcok Soal Utang Orangtua, Dua Perempuan Hajar Sepupunya hingga Bonyok di Depok |
![]() |
---|
Daftar Lengkap 33 SMP Swasta Gratis di Depok, Mulai Tahun Ajaran 2025/2026 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.