Sabtu, 4 Oktober 2025

Global Ready Mindset, Memanfaatkan Bonus Demografi Wujudkan Generasi Emas Indonesia

Seluruh SDM Indonesia perlu berpikir secara global, utamanya generasi muda yang merupakan garda depan dan penerus pembangunan bangsa.

Ist
Career Development and Leadership Coach Indonesia, Sheila Wijayanti. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Global Ready Mindset secara sederhana dapat diartikan sebagai cara berpikir yang luas dan kritis, siap berpartisipasi menjadi masyarakat dunia dengan segala keberagamannya.

Global ready mindset sendiri dipopulerkan oleh Career Development and Leadership Coach Indonesia, Sheila Wijayanti.

Ia mengatakan bahwa sebagai manusia Indonesia dengan kearifan lokal dan kebudayaan kita yang sangat kaya, harus berani tampil membuktikan kualitas kita dan bersaing dengan talent-talent di luar sana.

Baca juga: Kepala BKKBN Sebut Penting Tingkatkan SDM Indonesia, Sambut Bonus Demografi 

Global ready mindset juga berbicara tentang kesinambungan; sustainability.

Bagaimana seseorang, bukan hanya sebagai warga Indonesia, tapi juga sebagai warga dunia yang harus berkontribusi menjaga dunia dari ancaman global seperti perubahan iklim, ketidakpastian perekonomian dunia.

Coach Sheila menjelaskan Global ready mindset dimulai dari hal yang paling kecil dan bersifat lokal. Yaitu dari sikap dan pola pikir kita, bagaimana kita bisa memberikan teladan dan kontribusi mulai dari unit terkecil, yaitu keluarga, sekolah, tempat kerja, masyarakat dalam komunitas-komunitas lokal sampai keseluruh tanah air.

Dengan kata lain, punya pemikiran dan hati nasionalis, tapi mindset dan sikap harus internasional. Siap bersaing dan siap tampil di mata dunia dengan membawa nama baik dan kebanggaan kita pada tanah air.

"Seluruh manusia Indonesia perlu berpikir secara global, utamanya generasi muda yang merupakan garda depan dan penerus pembangunan bangsa kita. Generasi muda, Milenial dan Gen Z sedang ada pada momentumnya saat ini, perlu memikirkan bagaimana kita bisa bersaing dan mengambil kesempatan di masa sekarang ini," ungkap Coach Sheila Wijayanti, Jumat (28/4/2023).

Apalagi, sambungnya, saat ini Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional.

"Berkat kesuksesan menangani pandemi, kesuksesan G20 di Bali tahun kemarin, dan kebijakan-kebijakan Bapak Presiden yang mendorong kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia, contohnya melalui hilirisasi Industri."

"Kebijakan ini memberikan nilai tambah dan lompatan pemasukan yang sangat besar untuk negara kita. Selain itu kebijakan Presiden yang sangat mendukung penggunaan Produk Dalam Negeri, UMKM Lokal dan industri kreatif, ini juga mendatangkan peluang bagi anak bangsa untuk berkarya."

"Momentum ini yang harus kita sambut dan gunakan untuk mendatangkan keyakinan dunia atas kesiapan Indonesia untuk berkolaborasi," katanya.

Bonus demografi

Ia melanjutkan, di tahun 2030-2040, Indonesia akan memasuki periode bonus demografi.

"Artinya apa? Penduduk usia produktif (15-64 tahun) kita akan jauh lebih banyak dibanding usia non produktif. Berdasarkan data dari SDGs Academy Indonesia, diperkirakan proporsi usia produktif akan mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk kita, yang diperkirakan akan mencapai 297 juta jiwa dalam periode bonus demografi tersebut."

"Di sinilah sense of urgency yang saya maksudkan tadi, Indonesia akan mengalami kelimpahan bonus demografi dalam waktu dekat, kita harus bisa memanfaatkan momentum ini, jangan sampai kehilangan kesempatan," jelasnya.

Menurutnya, hal tersebut perlu dipersiapkan sebaik mungkin, mulai memerangi stunting, memperbaiki sistem Pendidikan, memperluas akses pada Pendidikan, hingga memberikan Pendidikan karakter dan soft skills yang kuat sejak dari usia dini.

Ia mengakui, Indonesia menghadapi bonus demografi, tentu banyak tantangan dan peluang yang ada.

Melalui pendekatan Global Ready Mindset mengupayakan memberikan solusi untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter unggul dan memiliki kapasitas kepemimpinan yang berpikir lokal dan global.

Baca juga: Mengelola Bonus Demografi Melalui Pengembangan Soft Skill Leadership 

Sheila melanjutkan bahwa Global Ready Mindset adalah cara berpikir yang berkesinambungan, siap menghadapi tantangan dan fokus pada hasil (achievement).

"Kita memasuki era baru dengan dinamika dan kompleksitas yang begitu menantang dan penuh ketidakpastian. Global ready mindset hadir sebagai formula untuk bisa beradaptasi di era revolusi industri 4.0," ujarnya.

Ia menambahkan, seseorang dengan Global Ready Mindset harus memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai isu-isu terkait serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik untuk menyatukan berbagai pemangku kepentingan agar dapat bekerjasama mencari solusi untuk berbagai isu tersebut.

"Global ready mindset ini juga bicara tentang kemampuan berkomunikasi. Kita perlu narator dan story teller yang bisa mempromosikan Indonesia di kancah global. Indonesia ini sangat kaya, punya semuanya. Alam, budaya, kuliner, wisata, produk, tapi sayang kita masih kurang menceritakan ini semua di panggung dunia."

"Jadi harapan saya, semoga pemikiran Global Ready Mindset ini bisa “membangunkan” atau paling tidak memberikan dorongan bagi kita semua khususnya teman-teman generasi muda. Kita ini ujung tombak pembangunan, kita masih punya banyak tenaga, semangat dan kreatifitas untuk menjadikan negara kita ini maju," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved