Indonesia Ungkap Dua Strategi Besar di Pembukaan Hannover Messe 2023
tema Making Indonesia 4.0 sangat relevan bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjadi partner country pameran industri terbesar dunia Hannover Messe 2023, Indonesia mengangkat tema Making Indonesia 4.0.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz menghadiri upacara pembukaan Hannover Messe 2023 yang diadakan di Hannover Congress Centrum, Hannover.
Peresmian oleh kedua pemimpin negara ini menandakan dimulainya pameran tahunan yang telah berjalan selama lebih dari 74 tahun tersebut, Minggu (16/4/2023) pukul 18.00 waktu setempat.
Baca juga: Tinjau Persiapan Hannover Messe 2023, Menperin Ungkap Ada 157 Peserta Tempati Pavilion Indonesia
Presiden, menyampaikan tema Making Indonesia 4.0 sangat relevan bagi Indonesia yang sedang melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi.
"Saat ini Indonesia menjalankan dua strategi besar, yaitu hilirisasi industri serta ekonomi hijau," tutur Presiden Joko Widodo.
Kebijakan hilirisasi industri didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi dan pasar yang besar, serta ekonomi yang terjaga.
Dengan modal tersebut, Indonesia ingin menjadi pemain besar pada industri electric vehicle (EV).
"Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia. Sampai tahun 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi, diproyeksikan mencapai nilai investasi 545,3 miliar dolar AS," ungkap Presiden.
Dalam hal ekonomi hijau, Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan. Ditargetkan, pada tahun 2023, sebanyak 23 persen energi berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT), serta penutupan seluruh pembangkit batubara pada 2025.
Baca juga: Sampaikan Sambutan di Hannover Messe 2023, Jokowi Tegaskan Indonesia Terbuka untuk Investasi
Namun demikian, Indonesia harus memastikan bahwa transisi energi dapat menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat.
"Tentu ini membutuhkan investasi, membutuhkan pembiayaan yang besar, setidaknya 1 triliun dolar AS sampai 2060. Indonesia mengundang investor dari Jerman untuk mengembangkan ekonomi hijau. Sekali lagi, Indonesia sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama," ucap Joko Widodo.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengatakan Indonesia akan segera menjadi anggota dari “cooperative climate club” karena targetnya dalam melakukan dekarbonasi penuh pada sektor kelistrikan di tahun 2025.
"Selanjutnya, Jerman akan mendorong investasi di antara negara G7 ke Indonesia yang mencapai €E10 miliar. Saya mengundang anda semua, perusahaan dari Jerman, untuk mengambil kesempatan ini dalam rangka memastikan bahwa semangat ini perlu diapresiasi," ujar Olaf Scholz.
Jokowi Ikut Bicara soal Wapres Gibran Tak Hadiri Pelantikan Menteri Baru: Kunjungan ke Papua Nugini |
![]() |
---|
Jawaban Jokowi soal Absennya Gibran di Pelantikan Menteri Kabinet |
![]() |
---|
Nasib Pilu Produsen Alsintan Madiun: Jokowi Janji Beli 1.000 Unit 10 Tahun Lalu, Kini Malah Merugi |
![]() |
---|
Jokowi Blak-blakan Soal Reshuffle Kabinet: Wapres Tidak Ikut Campur, Sepenuhnya Kewenangan Presiden |
![]() |
---|
Sosok Yohanes Sudarman, Kepala SMA St Yosef Solo Beri Klarifikasi soal Sekolah Gibran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.