Kamis, 2 Oktober 2025

Pemerintah Pusat dan Pemda Diminta Sinergi Benahi Transportasi Umum di Wilayah Bodetabek

Kemacetan berkelanjutan yang masih mendera Jakarta tidak terlepas dari peran warga Bodetabek yang beraktivitas di Jakarta.

Warta Kota/YULIANTO
Transportasi umum. Pemerintah Pusat dan Pemda melakukan sinergi agar dapat mempercepat pembenahan transportasi umum di wilayah Bodebatek. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno, mengaku prihatin dengan kondisi transportasi umum di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

Menurut dia, kondisi transportasi umum di Bodetabek belum sebaik Jakarta.

Sehingga, diperlukan percepatan program untuk membenahi transportasi umum di Bodetabek sebagai wilayah penyangga Ibukota Jakarta.

"Kemacetan berkelanjutan yang masih mendera Jakarta tidak terlepas dari peran warga Bodetabek yang beraktivitas di Jakarta menggunakan kendaraan pribadi," kata Djoko dikutip dari keterangan yang diterima Tribunnews, Kamis (23/2/2023).

Baca juga: Dukung Bus Listrik di Surabaya, LaNyalla Ajak Masyarakat Manfaatkan Transportasi Publik

"Meskipun sudah ada KRL Commuter Line dan tidak lama lagi (rencana Juli 2023) akan beroperasi LRT Jabodebek, belum mampu mereduksi kemacetan di Jakarta," ujarnya melanjutkan.

Sejauh ini, ia mengatakan pembenahan transportasi umum hanya ada di dua kota, yaitu Trans Pakuan di Kota Bogor dan Tran Ayo di Kota Tangerang.

"Sementara akses transportasi umum selain dua kota tersebut masih jauh tertinggal, bahkan tidak ada upaya pemda setempat untuk membenahinya," kata Djoko.

Ia menyarankan anggaran rutin tahunan bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberikan ke Pemkab/Pemkot di Bodetabek dapat difokuskan untuk membenahi transportasi umum di masing-masing wilayah Bodetabek.

"Jadi, tidak punya alasan kesulitan fiskal. Tinggal sejauh mana komitmen Kepala Daerah di Bodetabek untuk sungguh-sungguh mau membenahi transportasi umum di wilayahnya," ujarnya.

Djoko menyebut pernah ada Pemerintah Daerah (Pemda) dari Bodetabek yang diberikan bantuan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membenahi kondisi transportasi umumnya, namun ditolak.

Alasannya, Pemda tersebut lebih mementingkan bantuan pembangunan infrastruktur jalan baru yang dianggap dapat mengatasi kemacetan selama ini.

"Jika melihat pembangunan jaringan jalan tol yang masif di Jakarta, penambahan kapasitas jalan tidak bisa mengatasi kemacetan. Justru makin menambah populasi kendaraan yang dimiliki," kata Djoko.

Ia menyarankan agar Pemerintah Pusat dan Pemda melakukan sinergi agar dapat mempercepat pembenahan transportasi umum di wilayah Bodebatek.

Contohnya, melalui penggunaan anggaran hasil efisiensi Public Service Obligation (PSO) yang diperoleh Ditjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan sekitar Rp 208 miliar – Rp 475 miliar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved