Rabu, 1 Oktober 2025

Erick Thohir Tak Ingin Pemimpin Baru Ganti Kebijakan Baik yang Sudah Berjalan

Erick Thohir ajak semua pihak terus jaga perbaikan kondisi ekonomi nasional di tengan pandemi dan ancaman resesi global.

Penulis: Naufal Lanten
Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir. Erick Thohir ajak semua pihak terus jaga perbaikan kondisi ekonomi nasional di tengan pandemi dan ancaman resesi global. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak semua pihak untuk menjaga keberlangsung program pembangunan yang telah dan sedang berjalan agar tidak merugikan masyarakat banyak. 

Erick Thohir mengatakan, perbaikan kondisi ekonomi nasional terus terjadi, bahkan di tengah pandemi Covid dan ancaman resesi global.

Itu sebab, Erick Thohir mengajak semua pihak menjaga keberlangsungannya. 

"Jangan karena ganti pemerintah, ganti pemimpin, kebijakannya ganti lagi, padahal kalau kita lihat setiap presiden kita meninggalkan legacy yang bagus," kata Erick Thohir dalam rilis Lembaga Survei Indonesia, Minggu (22/1/2023). 

Baca juga: Genjot Kinerja Ekonomi Nasional, Erick Thohir: Kita Harus Dorong Hilirisasi, Buka Lapangan Kerja

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia harus menjaga momentum untuk menjadi negara besar. Untuk itu, Indonesia harus bersiap mengambil langkah dalam menatap situasi perekonomian pada 2023.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia harus menjaga momentum untuk menjadi negara besar. Untuk itu, Indonesia harus bersiap mengambil langkah dalam menatap situasi perekonomian pada 2023. (Ismoyo)

Mantan Presiden Inter Milan ini mengatakan, terlepas dari 2023 sebagai tahun politik, siapa pun ke depan pemimpinnya, Erick Thohir mengatakan bangsa ini membutuhkan solusi. 

"Tidak mungkin kita membangun sebuah perbaikan program ke depan sepotong-sepotong. Terlepas dari perbedaan politik, perbedaan persepsi, yang bagus diteruskan, yang kurang bagus diperbaiki. Jangan bongkar pasang yang justru merugikan rakyat karena tidak adanya keberlanjutan," tambah Erick Thohir.

Adapun dalam survei yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Minggu (22/1/2023), mencatat tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo meningkat, mencapai 76,2 persen.

Angka kepuasan itu meningkat dari 62,6 persen pada September 2022.

Peningkatan tingkat kepuasan itu, menurut LSI, sejalan dengan peningkatan kepuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi nasional dan penegakan hukum. 

Baca juga: Survei LSI : Perempuan Lebih Banyak yang Menyatakan Harga Sembako dan BBM Tak Terjangkau

Erick Thohir menyampaikan sejumlah indikator perbaikan ekonomi nasional saat ini.

Di antaranya, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan berada pada urutan kedua setelah India dengan proyeksi pertumbuhan 5 persen. 

Selain itu, realisasi  investasi 2022 mencapai 100,6 persen dengan realiasi Rp1.207,2 triliun,  dari target Rp1.200 triliun. 

Menariknya, kata Erick, realisasi investasi yang tadinya didominasi oleh Pulau Jawa sekarang sudah shifting banyak yang di luar Pulau Jawa sampai 53 persen, sementara Pulau Jawa sebesar Rp 46,9 persen.

Di sisi lain, kontribusi BUMN terhadap ekonomi nasional juga terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, mencapai Rp 1.198 triliun atau naik dibandingkan periode 2017 hingga 2019 yang sebesar Rp 1.130 triliun. 

Meningkatnya kontribusi BUMN terhadap perekonomian nasional tak terlepas dari transformasi BUMN yang dilakukan Erick dengan mengedepankan perbaikan manajemen dan sistem, juga penegakan hukum atas kasus-kasus korupsi. 

Baca juga: Genjot Kontribusi, BUMN Peternakan Lakukan Inovasi dari Hulu Hingga Hilir

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved