The Fed Kerek Suku Bunga 50 Bps ke Level Tertinggi dalam 15 Tahun
The Fed menaikkan suku bunga acuannya ke level tertinggi dalam 15 tahun terakhir untuk melawan inflasi
Penjualan ritel tumbuh 1,3 persen pada Oktober dan naik 8,3 persen secara tahunan, menunjukkan konsumen sejauh ini dapat mengatasi badai inflasi.
Inflasi di ekonomi terbesar di dunia muncul setidaknya karena tiga faktor.
Pertama, permintaan barang yang terlalu besar selama pandemi Covid-19 yang menciptakan masalah rantai pasokan yang parah.
Kedua, invasi Rusia ke Ukraina yang mendorong harga energi melonjak,
Sertam ketiga triliunan stimulus moneter dan fiskal terkait pandemi telah bergabung untuk menciptakan lingkungan harga tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.
Setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan mengabaikan lonjakan inflasi pada 2021, pejabat The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret tahun ini.
The Fed telah meningkatkan suku bunga pinjaman jangka pendek sebanyak enam kali, mendorong benchmark naik ke kisaran target 3,75 persen dan 4 persen.
Sebelum tahun ini, The Fed tidak pernah menaikkan suku bunga lebih dari seperempat poin dalam 22 tahun terakhir.
The Fed juga melakukan "pengetatan kuantitatif", yaitu strategi kebijakan moneter yang digunakan bank sentral untuk memperketat jumlah uang yang beredar di masyarakat dengan melakukan normalisasi neraca (balance sheet) bank sentral.
Kebijakan ini biasanya dilakukan dengan menjual obligasi dan surat-surat berharga, membiarkan obligasi lama hingga jatuh tempo dan menaikkan suku bunga.
Pengurangan nilai neraca itu dibatasi 95 miliar dolar AS per bulan, menghasilkan penurunan 332 miliar dolar AS dalam neraca keuangannya sejak awal Juni.
Neraca keuangan The Fed sekarang mencapai 8,63 triliun dolar AS.