Minggu, 5 Oktober 2025

Badai PHK

Startup Teknologi Kesehatan PharmEasy Umumkan PHK Terhadap Sebagian Besar Karyawan

Menurut Inc42, mayoritas karyawan yang terkena dampak PHK bekerja di bidang teknologi produk hingga analitik kualitas.

PharmEasy
PharmEasy, startup teknologi kesehatan yang berbasis di Mumbai, India pada Senin (12/12/2022) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian besar karyawan di tengah krisis pendanaan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – PharmEasy, startup teknologi kesehatan yang berbasis di Mumbai, India pada Senin (12/12/2022) mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian besar karyawan di tengah krisis pendanaan.

Menurut Inc42, mayoritas karyawan yang terkena dampak PHK bekerja di bidang teknologi produk hingga analitik kualitas.

Selain itu, karyawan dari tim teknologi dan desain menyeluruh juga terkena dampaknya.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Badai PHK Puluhan Startup di Tengah Ancaman Resesi Global

Dilansir dari Economic Times, perusahaan mengatakan bahwa PHK tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk restrukturisasi, hambatan ekonomi makro, dan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Pada Juni lalu, perusahaan induk PharmEasy yakni API Holdings telah memberhentikan sekitar 40 karyawan di anak perusahaan rekam medis elektroniknya, Docon Technologies.

Mayoritas yang di-PHK berasal dari departemen penjualan, seperti manajer pengembangan bisnis, kepala klaster, dan manajer area.

Playtika PHK 600 Karyawan

Badai PHK tak hanya melanda startup teknologi kesehatan, melainkan perusahaan yang bergerak di bidang game seluler seperti Playtika pun juga mengumumkan PHK terhadap 600 karyawannya.

Melansir Globes, perusahaan telah memperluas tenaga kerjanya secara besar-besaran selama pandemi Covid-19. Namun, di saat pandemi mulai mereda, Playtika mulai melakukan penyesuaian, dengan putaran pertama PHK terjadi pada Juni lalu.

Selama pandemi Covid-19, Playtika menjadi perusahaan yang mampu meraup keuntungan besar. Perusahaan mengklaim saat ini memiliki 600 juta dolar AS dalam pundi-pundinya.

Baca juga: Giliran Startup e-Commerce Primer PHK 85 Karyawannya

Namun, perusahaan belum merevisi perkiraan pendapatannya sepanjang tahun ini, terlebih sejak pandemi mulai mereda.

Stellantis PHK 1.350 Tenaga Kerja

Salah satu produsen mobil terkemuka asal Belanda yakni Stellantis juga ikut ambil bagian dalam rencana PHK terhadap sekitar 1.350 karyawannya.

Stellantis mengatakan bahwa PHK tersebut dilakukan karena mereka tidak mampu menyeimbangkan pemasukan dengan biaya produksi kendaraan listrik (EV) yang mulai meningkat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved