Minggu, 5 Oktober 2025

Harga Kedelai Diprediksi Turun Bulan Desember, APPSI: Kabar Baik Bagi Pedagang Tahu Tempe

Turunnya harga disebut mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersumber dari kedelai secara cukup. Terutama tahu dan tempe.

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Perajin tempe kembali berproduksi setelah tiga hari mengikuti mogok produksi, di Kawasan Sentra Perajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/11/2022). Aksi mogok produksi pada 29-31 Oktober 2022 merupakan respon terhadap mahalnya harga bahan baku kedelai di pasaran yang saat ini sudah menyentuh Rp 14.200 per kilogram. Dampak dari kenaikan harga kedelai yang terus menerus mengakibatkan keuntungan para perajin tahu dan tempe semakin tipis karena harus mengurangi jumlah produksi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Menurut dia, tingginya harga kedelai saat ini disebabkan oleh kedelai yang dibeli pada Juli hingga Agustus.

Harga kedelai saat ini berada pada kisaran Rp 13.000.

“Kita sudah rapat terbatas bersama Presiden. Beliau perintahkan Bulog impor kedelai lagi. Besarannya 50 ribu plus 300 ribu jadi 350 ribu ton."

"Ada subsidi. Jadi 350 ribu itu mungkin harga belinya bulog itu Rp 11.000 - Rp 12.000, tapi akan dijual Rp 10.000,” kata Zulhas.

Alasan penurunan harga baru bisa dinikmati pada Desember adalah jarak impor yang jauh.

Maka dari itu, harga Rp 10.000 itu baru bisa dinikmati pada akhir 2022. “Kalau belinya sekarang, tambah 40 hari. Karena datangnya jauh. Ambilnya jauh,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved