Berita terbaru Erick Thohir
Dari Pertamina hingga BNI, Erick Thohir Sukses Bawa BUMN Masuk Daftar Fortune Indonesia 100
BUMN juga berkontribusi sebagai motor penggerak untuk pembukaan lapangan kerja di tengah pandemi Covid-19.
“Inilah kenapa transformasi Pertamina kita perlukan. Niat kami jelas, bahwa kita juga ingin mendorong pertamina juga menjadi raksasa dari integrator indonesia,” lanjutnya.
Setelah Pertamina, peringkat kedua dalam daftar Fortune Indonesia 100 turut diduduki oleh perusahaan pelat merah, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN). BUMN yang satu ini pun juga baru melakukan transformasi lewat pembentukan Holding dan Subholding pada September lalu sesuai arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir.
20 nama BUMN di Fortune Indonesia 100, bukti keberhasilan Erick Thohir
Selain Pertamina dan PLN, Bank Rakyat Indonesia (BRI) turut menempati posisi keempat dan Telkom Indonesia menempati posisi kelima di daftar Fortune Indonesia 100. Lalu, terdapat juga Bank Mandiri di posisi ke-6, Mining Industry Indonesia (MIND ID) di posisi ke-10, Pupuk Indonesia di peringkat ke-13, BNI peringkat ke-14, Semen Indonesia peringkat ke-26, dan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) peringkat ke-27.
Perusahaan pelat merah lain yang juga masuk ke daftar 100 perusahaan besar versi Fortune Indonesia adalah Krakatau Steel, BTN, PT KAI, Wijaya Karya, PT PP, Jasa Marga, Kimia Farma, Waskita Karya, dan Adhi Karya.
Melansir Kompas.com, ayah empat anak ini mengatakan bahwa masuknya perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut ke dalam daftar Fortune Indonesia 100 ini menjadi bukti bahwa BUMN sehat. Prestasi ini pun perlu dijaga, salah satunya dengan terus menjalankan program ekonomi kerakyatan yang bisa membuka banyak lapangan kerja.
“Kemarin Fortune Indonesia 100 mengeluarkan perusahaan besar kurang lebih ada 20 BUMN. Lalu, kalau dilihat, laba dari 10 besar perusahaan itu, 7 adalah BUMN. Artinya BUMN sehat, korporasinya sehat program dari BUMN untuk ekonomi kerakyatan berjalan, dan pembukaan lapangan kerja melalui program BUMN berjalan,” kata Erick Thohir lewat sebuah postingan di Instagram pribadinya, @erickthohir, Senin (15/8/2022).
Ia juga mengapresiasi para perusahaan BUMN yang telah menunjukkan perkembangan signifikan hingga berhasil mendapatkan pencapaian ini.
Menurutnya, hal ini merupakan pencapaian luar biasa serta menjadi bukti nyata dari keberhasilan transformasi di BUMN dan juga memberikan gambaran positif bagi perekonomian Indonesia.
Transformasi tanpa henti hadapi tantangan di masa depan
Meski sudah berhasil melakukan berbagai perubahan hingga membawa sederet nama perusahaan pelat merah masuk ke daftar Fortune Indonesia 100, Erick Thohir menyebut bahwa transformasi Kementerian BUMN masih belumlah selesai!
Ia pun menekankan bahwa dirinya tidak langsung berpuas diri dengan berbagai pencapaian yang telah diraih dan akan tetap waspada, mengingat ada banyak tantangan di depan yang masih harus dilalui, seperti potensi resesi dunia pada tahun 2023 nanti.
Tidak cuma mendorong BUMN untuk terus berkembang, Menteri BUMN ini pun senantiasa berupaya agar perekonomian rakyat dapat terus tumbuh dan terjaga lewat transformasi, inovasi, dan efisiensi.
Kenaikan laba BUMN di masa pandemi Covid-19, sebutnya, memang membuatnya percaya diri. Namun, faktor geopolitik bisa berdampak pada ekonomi dalam negeri, dan hal tersebut perlu diwaspadai oleh kita semua.
“Nah ini yang kita jaga, sejak tahun 2020, 2021, dan 2022 itu kurang lebih Rp 1.198 triliun, artinya ada kenaikan Rp68 triliun saat Covid-19. Ini membuat kita confident. Kalau saat Covid-19 saja bisa tumbuh, apalagi pasca Covid-19, harus tumbuh dengan transformasi, inovasi, dan efisiensi,” pungkas Erick.