Minggu, 5 Oktober 2025

Percepat Pengembangan Ekonomi Hijau, Perbankan Nasional Komitmen Akselerasi Keuangan Berkelanjutan

Sejumlah perbankan di Indonesia kini mulai serius dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau di Tanah Air.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
ISTIMEWA
Foto Gedung BNI. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah perbankan di Indonesia kini mulai serius dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau di Tanah Air.

Hal tersebut terlihat dari komitmen para perbankan, yang melihat keuangan berkelanjutan mempunyai peran penting dalam mentransformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai visi menjadi negara maju di 2045.

Seiring berjalannya waktu, ekonomi hijau akan semakin populer. Sebaliknya, pembangunan ekonomi yang mengadopsi praktik konvensional atau yang tidak berkelanjutan, bakal semakin ditinggalkan.

Inisiatif keuangan berkelanjutan memegang peran mendukung komitmen menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya tahan, ramah lingkungan dan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG's).

Baca juga: Bank Sentral Rusia Longgarkan Pembatasan Perbankan Jual Valuta Asing ke Publik

Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengembangkan keuangan berkelanjutan dengan mengeluarkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II dan telah menerbitkan Taksonomi Hijau pada awal 2022 lalu.

Bank Negara Indonesia (BNI) yang merupakan salah satu perbankan nasional, turut mendukung akselerasi keuangan berkelanjutan.

Pemimpin Divisi Manajemen Risiko BNI, Rayendra Minarsa Goenawan mengungkapkan, BNI memanfaatkan peluang yang ada dalam menyusun inisiatif ekonomi berkelanjutan agar program dapat terlaksana dengan tepat sasaran.

"Ada peluang pajak karbon, kami menyambutnya dengan memberikan pembiayaan kendaraan listrik yang bekerja sama dengan anak perusahaan kami, yaitu BNI Multifinance. Hal ini disambut baik oleh masyarakat," ucap Rayendra dalam Webinar yang bertajuk Sustainability Financing dikutip Selasa (30/8/2022).

Kemudian, BNI juga melihat peluang pembiayaan dan investasi bahan bakar alternatif.

Perseroan kemudian merespons peluang ini dengan bekerja sama dengan PLN melalui skema SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) Partnership Investor Own Investor Operate (IO2).

Adapun per Juni 2022, porsi pembiayaan berkelanjutan BNI telah mencapai Rp176,6 triliun atau 28,5 persen dari total kredit perseroan.

Sementara pembiayaan hijau BNI mencapai Rp58,6 triliun atau 9,5 persen dari total kredit perseroan.

Tak hanya BNI, Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi menuturkan, pihaknya juga melakukan upaya-upaya atau pendekatan dalam mendorong pembiayaan berkelanjutan.

Pertama adalah pendekatan di level kebijakan. Dimana pada level tersebut, Citi Indonesia secara aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga sektor publik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved