Konflik Rusia Vs Ukraina
Beras Thailand Kalah Bersaing dengan Vietnam, Harganya Kemahalan Gara-gara Perang Rusia
Persaingan harga yang ketat antar para produsen beras dunia mebuat beras produksi Thailand gagal bersaing di pasar internasional.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Di tengah ancaman krisis pangan dunia, beras Thailand justru sedang mengalami lonjakan produksi. Namun karena persaingan harga yang ketat antar para produsen beras dunia, beras Thailand gagal bersaing di pasar internasional.
Stok beras Thailand terancam tidak laku di pasar global.
Pemicunya adalah naiknya harga beras Thailand sendiri. Para petani Thailand mematok harga beras sedikit lebih mahal guna menutupi pengeluaran dari biaya produksi yang naik.
Biaya produksi yang naik ini dipicu oleh melonjaknya harga pupuk dan sejumlah komoditas pertanian imbas dari adanya invasi Rusia ke Ukraina, telah memaksa petani Thailand menaikkan harga jual berasnya.
Harga beras Thailand ditawarkan di pasar global dengan harga sekitar 420 dolar AS per ton.
Harga ini jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan negara importir beras lainnya seperti India yang hanya membanderol berasnya di harga 343 dolar AS per ton dan Vietnam yang menawarkan beras seharga 418 dolar AS per ton .
Persaingan harga inilah yang membuat beras Thailand menjadi tak laku di pasaran.
Baca juga: 1.000 Metrik Ton Beras Hibah China Tiba di Sri Lanka
Mengutip dari Nikkei Asia, hampir sebagian besar petani Thailand biasa mengandalkan pestisida dan pupuk kimia Rusia.
Bahkan dalam setahun Thailand sanggup mengimpor sekitar empat juta ton pupuk dari Rusia.
Namun karena perang Rusia dan Ukraina, harga pupuk dari Rusia melonjak amat tinggi.
Alasan inilah yang membuat harga beras Thailand ikut terkerek naik mengikuti lonjakan harga pupuk pestisida Rusia.
]"Harga beras Thailand naik sekitar 80 dolar AS per ton, lebih tinggi dari India dan pesaing lainnya. Hal itu tentunya akan menyulitkan eksportir Thailand untuk bersaing dengan yang lain," ujar Charoen Laothamatas, presiden Asosiasi Eksportir Beras Thailand.
Baca juga: Mentan: China Ingin Impor Beras Indonesia 2,5 Juta Ton
Kini stok beras Thailand mengalami penumpukan akibat tak laku dipasaran.
Sejumlah cara telah dilakukan Pemerintah Thailand guna mengantisipasi lonjakan kerugian akibat gangguan pasokan pupuk dunia.