Minggu, 5 Oktober 2025

Sasar Segmen Industri Hingga Residensial, Solarion Siap Bangun PLTS 500 MW hingga 2025

Solarion menetapkan target pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 500 MW dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
HO
ilustrasi 

Project lainnya adalah di pusat perbelanjaan Mal Galeria Bali, sejumlah perusahaan manufaktur yang memproduksi keramik, tekstil, ban.

"Investasi yang on going project mencapai 5 juta dolar," ujar Agustine.

"Kita menyasar pabrik yang punya luasan atap besar dengan tagihan listrik tinggi," imbuh Renadi.

Kepastian Regulasi

Graham menambahkan, PLTS akan berperan besar dalam memenuhi kebutuhan energi di Indonesia, memiliki dampak yang baik bagi lingkungan hidup dengan proses pembangunan yang cepat dan terbukti mampu menurunkan biaya tagihan listrik bulanan sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Namun Graham mengingatkan, pembangunan PLTS di Indonesia dengan potensinya yang besar juga menghadapi tantangan.

Diantaranya menyangkut kepastian regulasi dari PLN terhadap kapasitas energi yang diizinkan untuk pembangunan PLTS Atap. "Kepastian regulasi mengenai hal itu akan sangat membantu menstimulasi investasi PLTS di Indonesia,” ujar Graham.

Bangun Pabrik Panel Surya di Serang

Dia menambahkan, proses pengiriman komponen dari luar negri juga menjadi kendala sejak masa pandemi Covid-19. Solarion berupaya semaksimal mungkin memakai alat dan bahan baku lokal untuk membangun PLTS.

Terkait ini, Renadi mengatakan, perusahaannya tahun 2022 ini merealisasikan pembangunan pabrik pembuatan panel surya berlokasi di Serang, Banten, dan diproyeksikan sudah beroperasi di akhir tahun.

Sebanyak 20 sampai 30 persen panel surya hasil produksi pabrik ini akan diekspor dan selebihnya dialokasikan untuk pemenuhan pasar dalam negeri. "Kita sekarang sedang memesan mesin-mesin produksinya dari China. Untuk lahan dan bangunan sudah kami siapkan," ungkap Renadi.

Komponen panel surya selama ini diimpor dari China dengan kualitas bagus.

Solarion sendiri saat ini memiliki pipeline pembangunan PLTS lebih dari 100 MW dan sedang menyelesaikan beberapa proyek PLTS sebagai bagian dari G20 Summit yang akan dilaksanakan di Indonesia akhir 2022 ini.

“Transisi energi yang sedang terjadi di Indonesia membutuhkan visi jangka panjang dari investor dan perlu diciptakan ekosistem investasi yang mendukung proses tersebut,” ungkap Graham.

Hasil studi energi terbarukan menyatakan kapasitas PLTS Atap di seluruh Indonesia mampu mencapai 194 GW, tetapi hingga saat ini baru 44 MW yang telah selesai dibangun hingga akhir 2021.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved