Minggu, 5 Oktober 2025

PGN dan PRPP Sinergi Penyediaan Gas di GRR Tuban

PGN bersama PRPP menandatangani Head of Agreement (HOA) kerjasama penyediaan gas bumi di Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Editor: Sanusi
ist
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk bersama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) menandatangani Head of Agreement (HOA) kerjasama penyediaan gas bumi di Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

Dengan sinergi ini, PGN siap menyediakan infrastruktur pendukung untuk penjualan gas ke PRPP, baik melalui Land Based LNG Terminal maupun Pipeline & Stations.

Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, keberhasilan proyek GRR Tuban nantinya memiliki nilai strategis bagi Pertamina dan Indonesia, karena akan menjadi integrated refinery and petrochemical pertama di Indonesia.

Baca juga: PGN LNG Kembangkan Energi Transisi yang Sustainable

GRR Tuban akan menghasilkan produk petrokimia yang saat ini masih didominasi impor, sehingga akan menjadi salah satu langkah bagi Indonesia untuk memperbaiki neraca perdagangan dengan mengurangi impor petrochemical.

“Dengan kita sudah memproduksi petrochemical, maka ini menjadi strategi bisnis Pertamina dalam menghadapi transisi energi ke depan,” kata Nicke, Selasa (18/4/2022).

Baca juga: Layanan Gas Bumi PGN, Gaskita Pintar, Siap Layani 154 Ribu Calon Pelanggan di DKI Jakarta

Nicke mengatakan, pembangunan integrated refinery petrochemical ini membutuhkan investasi yang besar, di mana perseroan berupaya untuk menurunkan investasi melalui integrasi.

Dengan integrasi ini, beberapa utility tidak perlu dibangun karena mengoptimalkan apa yang sudah dimiliki oleh Pertamina Group dan bisa menurunkan capex atau modal kerja.

“Dari sisi Pertamina Group, sinergi ini adalah sinergi yang harus saling menguntungkan. Kita akan menggunakan market price sebagai dasar mengambil keputusan dan competitiveness. Kita juga tetap berharap dapat mendorong efisiensi, karena pada akhirnya ketika efisiensi terjadi akan meningkatkan profitability dan dikonsolidasikan ke Pertamina Group. Ini langkah untuk membesarkan Pertamina Group lebih kuat ke depan,” ujar Nicke.

Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina Mulyono mengungkapkan pembangunan GRR Tuban mengedepankan efisiensi.

“Menurut kami ini sinergi yang luar biasa sekaligus untuk efisiensi dalam membangun pipa dari GRR Tuban ke TPPN sekitar 3 Km. Pembangunan pipa ini bisa mengurangi biaya pembangunan 3 Tank di GRR Tuban dan 2 jetty,” papar Mulyono.

Baca juga: Pelunasan Pinjaman SAKA Dinilai Bakal Berdampak Positif Pada Kinerja PGN

CEO Subholding Gas PGN M Haryo Yunianto menyampaikan, PGN akan menindaklanjuti sesegera mungkin dalam perjanjian definitif dan saling support antar Subholding di Pertamina untuk mengakselerasi penyelesaian on track proyek GRR Tuban ini.

"Sehingga memberikan manfaat bagi energi nasional dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional,” kata Haryo.

Dengan volume kebutuhan gas sebesar 227 BBTUD pada 2027 dan 351 BBTUD pada 2028 sampai dengan 2046, PGN berkomitmen penuh sebagai aggregator pemenuhan energi gas bumi ke GRR Tuban.

GRR Tuban terletak ±55 Km dari Pipa Transmisi Gresik- Semarang (Gresem). Pipa Gresem terhubung dengan Pipa EJGP, Pipa Hulu di area Jatim, dan Pipa Kalija di Jawa Tengah, sehingga hal ini dapat dilakukan integrasi infrastruktur pipa dan LNG untuk menyalurkan gas ke Kilang Tuban.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved