QRIS Bakalan Jadi Alat Pembayaran Global Masa Depan
Passport dan visa adalah barang yang sangat penting saat kita akan melakukan perjalanan ke luar negeri.
Seiring dengan itu, bank akan membawa berkah bagi bank. Selain memberikan kenyamanan bagi nasabahnya, bank juga akan mengantongi pendapatan berbasis komisi.
“Fee yang didapatkan oleh Bank atas transaksi QR Cross Border sendiri adalah dalam bentuk share fee Merchant Discount Rate (MDR).
Saat ini, nilai sharing MDR-nya masih dalam tahap diskusi antara Penyelenggara, Asosiasi dan juga regulator,” tambahnya.
Asal tahu saja, MDR merupakan tarif yang dikenakan oleh bank kepada merchant atau pedagang yang terhubung ke ekosistem QRIS. Besaran MDR ini akan ditetapkan sendiri oleh BI.
Head of Marketing, Branding and Digital Products PT Bank Commonwealth Lia Rosmalia menyambut baik inisiatif QRIS lintas negara ini.
Lantaran akan memperluas opsi bagi nasabah kami untuk melakukan transaksi pembayaran di luar negeri.
“Saat ini nasabah kami sudah bisa melakukan transaksi pembayaran di luar negeri menggunakan debit card atau tarik tunai di jaringan ATM CBA di Australia.
Dengan adanya QRIS lintas negara membuat transaksi belanja di luar negeri menjadi semakin mudah dan juga aman,” paparnya.
Ia berharap bila inisiatif ini dijalankan, jumlah transaksi yang terjadi akan terus meningkat, mengingat beberapa negara sudah mulai membuka perbatasan untuk kunjungan wisatawan.
Penggunaan QRIS yang mempermudah transaksi juga akan sangat mendukung perkembangan dan tren saat ini menuju masyarakat tanpa uang tunai atau cashless society.
Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) naik menjadi 18.500 per Februari 2022.
Angka ini naik 21,91% jika dibandingkan dengan posisi Januari 2022 yang hanya 15.100 kunjungan.
Kenaikan jumlah wisman ini akan menjadi modal awal bagi larisnya penggunaan QRIS lintas negara. (Maizal Walfajri/Herlina Kartika Dewi)