Kebutuhan Lift dan Eskalator Meningkat, MJEE Tingkatkan TKDN Hingga 41 Persen
MJEE resmi membuka marketing office dan showroom di Jakarta sekaligus menandai era baru kiprah MJEE di Indonesia selama puluhan tahun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) berhasil meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) empat varian produk lift Mitsubishi pada kisaran 31 persen hingga 41 persen dengan sertifikasi dari Kementerian Perindustrian.
Sebagai satu-satunya merk lift internasional yang memiliki pabrik di Indonesia, capaian ini dinilai membanggakan. Di pasar dalam negeri, produk MJEE menguasai market share sebesar 18-20 persen dari pasar potensial.
“Ada empat tipe lift yang berhasil ditingkatkan TKDN nya, dimana ada satu varian yang telah mencapai lebih dari 41,22 persen dan tiga varian lainnya masih di bawah 40 persen. Target kita berikutnya adalah meningkatkan ketiga varian untuk mencapai 40 persen atau lebih,” kata Presiden Direktur PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) Christian Satrya saat pembukaan Showroom dan Marketing Office PT MJEE di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Dia menjelaskan, untuk memacu TKDN, MJEE melibatkan pemasok lokal, terutama untuk produk baja, rofil aluminium, besi beban pengimbang hingga ke pekerjaan packing serta perlakuan limbah dan scrap.
Diakui, tidak mudah untuk melibatkan mellibatkan UMKM dalam pekerjaan ini, karena dalam banyak hal komponen lift harus mengacu pada standar Mitsubishi Electric maupun internasional.
Baca juga: Pemerintah Dorong Produk Farmasi dengan TKDN Tinggi Melalui Business Matching
Empat varian lift yang berhasil ditingkatkan TKDN nya meliputi lift dengan dan tanpa ruang mesin mulai dari tipe kecil kapasitas 630 kg sampai 1600 kg.
Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Baca juga: Kementerian ESDM Klaim TKDN di Proyek EBTKE Lampaui Target
Melalui regulasi tersebut, semua pengadaan barang dan jasa Pemerintah yang menggunakan dana APBN / APBD diwajibkan untuk mengutamakan produk dalam negeri, terutama yang telah mencapai penjumlahan nilai TKDN dan BMP paling sedikit 40 persen.
MJEE berharap tahun ini dapat kembali mengakselerasi bisnisnya, salah satunya adalah proyek pemerintah di Ibu Kota Negara (IKN).
Baca juga: Gandeng Surveyor Indonesia, Pertamina Rosneft Tingkatkan TKDN di Kilang Tuban
“Sebenarnya kita sangat menanti kesempatan tersebut. Begitu ada kesempatan, pasti kita akan berpartisipasi. Memang itu prospek yang sangat menarik,” kata Satrya.
Saat ini, produk-produk MJEE juga sudah banyak digunakan oleh banyak pengembang swasta baik perusahaan lokal maupun internasional untuk berbagai jenis property mulai dari perkantoran, apartemen, mall, hotel, perumahan dan lain-lain.
Satrya juga mengungkapkan bahwa MJEE merupakan satu-satunya produsen lift yang memiliki pabrik di dalam negeri yang berlokasi di Karawang. Karena itu, pihaknya berani menjamin keandalan kualitas produk dan layanan MJEE.
Buka Showroom
Sementara itu, dalam rangka memperluas basis pasar, MJEE resmi membuka marketing office dan showroom di Jakarta. Pembukaan showroom ini menandai era baru kiprah MJEE di Indonesia selama puluhan tahun.
Showroom dan marketing office terbaru ini berlokasi di kawasan perkantoran di Rasuna Said, Jakarta Selatan, dengan mengusung konsep modern dan dinamis.