Saham Teknologi Diprediksi Tak Akan Melesat Seperti Tahun Lalu
Raditya Krisna Pradana berpendapat, kenaikan suku bunga The Fed menjadi katalis yang memberatkan saham
Skenario kedua, sektor teknologi akan mengalami rebound ke area 8.675, apabila berhasil breakout pada area tersebut sektot teknologi akan melanjutkan kenaikannya ke area 11.000.
Di tengah skenario-skenario itu, saham BUKA masih menarik dilirik dengan level support terdekat di 340 dan target harga jangka pendek 470 hingga 500.
Berdasar perhitungannya, BUKA juga masih undervalue. Harga BUKA saat ini berada di Rp 382 per saham, sementara valuasinya di Rp 1.100 per saham.
Paulus cenderung menyarankan investor untuk berpegang pada fundamental saham dalam memanfaatkan volatilitas jangka pendek saham-saham teknologi.
Ia berpandangan saham-saham teknologi memang tidak akan melesat sesignifikan tahun lalu. Namun, outlook-nya masih positif.
Salah satu penopangnya, rencana initial public offering (IPO) jumbo seperti perusahaan teknologi GoTo dan Traveloka.
Sepakat, Raditya mengungkapkan, rencana IPO perusahaan teknologi GoTo bisa memacu geliat saham sektor teknologi.
Apalagi bisnis GoTo lengkap dan terintegrasi, meliputi logistik, jasa keuangan, hingga e-commerce.
Kendati menjadi katalis positif, Raditya menyarankan investor untuk selalu mencermati performa keuangan perusahaan.
Mengingat, untuk saat ini GoTo masih menanggung rugi.
Di sisi lain, di tengah ketidakpastian pasar yang cukup tinggi, ada peluang IPO GoTo tidak terserap optimal.
Investor cenderung menyimpan atau hold cash sehingga mengurangi pembelian di aset berisiko seperti saham.
Oleh karenanya, perkembangan pasar juga menjadi salah satu faktor yang juga perlu dicermati investor. (Kenia Intan)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Saham-Saham Teknologi Lesu, Diprediksi Tidak Akan Naik Setinggi Tahun Lalu"