Inflasi Januari Diprediksi 0,58 Persen, Bahan Bakar Rumah Tangga Jadi Kontributor Utama
Bank Indonesia memperkirakan inflasi Januari secara tahun kalender sebesar 0,53 persen (year to date/ytd)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Januari secara tahun kalender sebesar 0,53 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 2,15 persen (year on year/yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini adalah komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT).
“Penyumbang utama inflasi yaitu komoditas BBRT sebesar 0,12 persen (mtm), daging ayam ras sebesar 0,09 persen (mtm), beras dan tomat masing-masing sebesar 0,05 persen (mtm)," jelas Erwin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Penyumbang inflasi lainnya di Januari 2022 adalah telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair dan rokok kretek filter masing-masing dengan kontribusi 0,03 persen (mtm).
Baca juga: Analis Sebut Rekor Inflasi di Amerika Serikat Bikin Khawatir
Lalu, bawang merah dengan kontribusi 0,02 persen (mtm), cabai rawit, minyak goreng, jeruk, mie kering instan, bawang putih, kangkung, gula pasir dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).
Baca juga: Daya Beli Pulih, Inflasi 2021 Capai 1,87 Persen
Dalam survei ini, Bank Indonesia juga mencatat sejumlah komoditas yang mengalami deflasi, yaitu cabai merah sebesar -0,05 persen (mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,02 persen (mtm).
Erwin menyatakan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” kata Erwin.
