VADS Indonesia Ungkap Tiga Tren Utama Pendorong Industri BPO di 2022
Memasuki tahun 2022, Indonesia masih menjadi pasar yang sangat penting dan potensial bagi industri Business Process Outsourcing
Untuk membantu memperluas pasar, kami terus berupaya memperkuat solusi di luar BPO dengan menawarkan berbagai layanan ICT seperti Cloud, Security, Analytics, Otomatisasi, Service Desk as a Service, dan Helpdesk as a Service untuk mengikuti tren industri yang terus berkembang dan mendukung kebutuhan klien," kata Saravanan.
Saravanan mamaparkan, di bisnis BPO, perusahaannya meraih total pendapatan Rp 63 miliar sepanjang 2021.
Contact Center, yang telah menjadi fokus layanan perusahaan sejak pertama kali didirikan, konsisten menjadi solusi yang paling banyak dibutuhkan pelanggan sepanjang 2021 lalu.
Saravanan mengatakan, perusahaannya banyak belajar dari pengalaman selama pandemi yang telah mendoron perusahannnya semakin inovatif dalam menyediakan solusi dan model bisnis terbaik untuk klien.
Dia menjelaskan, layanan Contact Center, yang terus bertransformasi dari tradisional ke digital, masih akan menjadi salah satu layanan utama kami di tahun ini.
"Tahun lalu, kami juga sukses memperkenalkan layanan Work From Home yang dilengkapi dengan fitur pencegahan kehilangan data dan analisa aktivitas untuk memudahkan dan menjaga produktivitas karyawan yang bekerja dari rumah,” ujar Saravanan dalam keterangan pers tertulis, Senin (17/1/2022).
Didukung performa bisnis yang solid di sepanjang 2021 yang penuh tantangan, pihaknya sangat optimis dengan prospek industri BPO di Indonesia tahun ini melihat terus meningkatnya minat terhadap berbagai layanan yang berpusat pada pelanggan.
"Kami juga melihat peluang pertumbuhan mitra yang besar, khususnya di industri e-commerce, telekomunikasi, logistik, farmasi, dan layanan finansial," imbuhnya.
Hal itu membuat perusahaannya makin bersemangat menghadirkan lebih banyak lagi layanan di luar BPO yang semakin hari semakin diminati, seperti layanan Cloud, Analytics dan Otomatisasi.
VADS mulai beroperasi di Indonesia pada Desember 2008 dan merupakan anak perusahaan VADS Berhad, perusahaan di bawah Telekom Malaysia, sebagai perusahaan penyedia konektivitas dan infrastruktur digital.
Merintis bisnis dengan hanya satu klien di tahun pertama, VADS tumbuh pesat hingga kini memiliki lebih dari 45 klien dan membuka kesempatan kerja bagi lebih dari 7.000 karyawan di Indonesia.
Peurusahaan ini baru saja menyabet Indonesia Customer Contact Center Outsourcing Services - Customer Value Leadership Award di 2021 dari the Frost & Sullivan Best Practices Awards.