Upaya Pemerintah Ubah Wajah UMKM Lokal Lewat Jaringan BAKTI Kominfo
perkembangan bisnis para pelaku UMKM kerap kali terhalang oleh persoalan seperti tidak didukung oleh akses internet.
Perdagangan elektronik lokal secara tidak langsung akan menentukan strategi Go Online yang dpilih oleh setiap UMKM. Hal ini, menurut Rosihan juga berdampak pada daya saing produknya. Dengan kata lain daya saing UMKM daerah tergantung daya saing di wilayahnya.
“Sebenarnya semua usaha lokal seperti toko, penyedia jasa, produk hasil pertanian, perternakan, perikanan dan lain sebagainya yang ada di sebuah wilayah dapat dijual secara online untuk pasar lokal, sehingga tidak ada hambatan logistik. Atau dapat memunculkan layanan logistik mandiri di tingkat kabupaten, provinsi atau antar pulau,” jelas Rosihan.
Bila kekuatan perdagangan elektronik (baik penjual dan pembeli) hidup di daerah, maka secara otomatis akan memutar lebih cepat roda perekonomian daerah. Menurut Rosihan lagi, potensi terbesar di Indonesia sebenarnya ada di e-commerce lokal karena karakteristik produk lebih sesuai untuk konsumen lokal.
Jaringan telekomunikasi adalah tulang punggung ekonomi digital di Indonesia. Menurut Danny, hingga tahun 2022 nantinya sebanyak 7.904 desa di seluruh Indonesia akan berdiri BTS 4G.
Seiring dengan ketersediaan jaringan, ekosistem digital khususnya dari para pebisnis berskala UMKM pun mulai menjalankan roda ekonomi dan perdagangan. Tak terbayangkan jika bisnis Timor Moringa kini 100 persen lewat digital.
Strategi yang dibangun BAKTI Kominfo dan pemetaan UMKM oleh idEA telah mengubah wajah UMKM Lokal. Fokus pada pasar lokal saja dulu sembari membuat jejaring dengan pemain lokal lain atau nasional untuk membuka pasar lebih jauh.