Sembilan Tantangan Perbankan Lakukan Transformasi Digital
Pandemi Covid-19 mendorong industri untuk adaptasi digital dalam proses bisnisnya, terutama di industri perbankan.
"Kami terus melakukan berbagai kerja sama dengan perbankan dalam hal hyper automation. Dengan bantuan dari Anabatic, kami mampu mengkostumisasi layanan kami untuk Indonesia," paparnya.
Director Anabatic Technologies, Agus Muljady menambahkan, pelayanan yang mudah dan cepat akan menjadi pilihan nasabah.
Sejauh ini, kata Agus, para customer lebih memilih layanan yang simple dan mudah, sehingga banyak nasabah yang berharap, setiap layanan di perbankan dapat dilakukan melalui satu aplikasi saja, yaitu SuperApps yang terintegrasi dengan ekosistem digital favorit.
"Personalisasi layanan banking SuperApps diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda. Ke depannya, persaingan perbankan di area digital bisa dilihat dari persaingan banking SuperApps, seperti produk-produk inovatif, terhubung dengan platform digital favorit, kemudahan melakukan transaksi, tampilan eye-catching, personalize feature, promo dan cashback, serta keamanan bertransaksi," tuturnya.
Namun, lanjut dia, dari segi keamanan bank juga perlu diperhatikan, di mana secara operasionalnya, bagaimana bank bisa mengamankan datanya.
Selain itu, cara pengaturan proses menjaga data agar tidak keluar (bocor) juga harus diperhatikan oleh perbankan.
"Di bank yang sudah besar dan banyak integrasi antar sistem, memang harus ada dokumentasi yang menggambarkan integrasi antar sistem. Sehingga kita tahu bisnis prosesnya apa saja dan bagian mana yang bisa di otomasi," ucapnya.