Senin, 6 Oktober 2025

Nelayan Binaan Pupuk Kaltim Siap Penuhi Kebutuhan Pasar Ekspor Kerapu

Sebanyak 1 ton kerapu berbagai jenis hasil budidaya Kopnel BEM siap memenuhi kebutuhan pasar ekspor dari Indonesia Timur. 

Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Handout
Budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) Kerapu yang dikelola Koperasi Nelayan Bontang Ekonomi Pariwisata dan Maritim (Kopnel BEM) binaan Pupuk Kaltim. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koperasi Nelayan Bontang Ekonomi Pariwisata dan Maritim (Kopnel BEM) binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT), kembali menunjukkan peningkatan produktivitas hasil perikanan laut melalui program Keramba Jaring Apung (KJA).

Sebanyak 1 ton kerapu berbagai jenis hasil budidaya Kopnel BEM memenuhi permintaan konsumen untuk kebutuhan pasar ekspor dari Indonesia Timur. 

Ketua Kopnel BEM Mukhtar mengungkapkan permintaan kerapu datang dari pengusaha asal Berau Kalimantan Timur, melihat tingginya produktivitas budidaya KJA dengan hasil yang bisa bersaing. Permintaan terdiri dari 5 jenis Kerapu, yakni Kerapu Macan, Kerapu Tikus, Kerapu Lumpur, Kerapu Sunu dan Kerapu Cantik.

“Totalnya ada 1.248 ekor Kerapu dengan berat berkisar lebih dari 1 ton,” ujar Mukhtar, saat dihubungi Kamis (28/10/2021). 

Selain bobot dan kapasitas yang mampu dipenuhi, Kopnel BEM turut memberi jaminan komoditas dengan kelengkapan Surat Keterangan Asal Ikan (SKAI) serta melalui pemeriksaan komoditi hasil perikanan oleh instansi terkait.

Baca juga: Startup FishOn Fasilitasi Nelayan Sikka Ekspor Perdana Tuna Sashimi ke Jepang

Begitu juga untuk kelayakan, dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan Ikan dan Mutu Hasil Perikanan Domestik yang dikeluarkan Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu.

“Kita memberikan surat jalan serta pemeriksaan lengkap, sehingga keamanan maupun kesehatan ikan dipastikan terjamin,” tambah Mukhtar.

Baca juga: Garap Kargo, Garuda Angkut Komoditas Ekspor ke Dubai dan China

Lebih lanjut, penjualan skala besar sudah kesekian kali dilakukan Kopnel BEM untuk komoditas Kerapu maupun Lobster, disamping pengembangan usaha rumah makan terapung di area KJA.

Baca juga: Jadi Andalan, Pemprov Maluku Ajak Investor Tanam Modal di Sektor Perikanan

Bahkan dalam 3 tahun terakhir, produktivitas Kerapu Kopnel BEM mencapai 36 ton, atau 1-2 ton untuk 1 kali panen. Pencapaian ini diakui berkat pembinaan dari PKT dengan berbagai pengembangan potensi dan perluasan budidaya, yang kini telah direplikasi ke berbagai wilayah pesisir, seperti Bontang Kuala dan Pulau Gusung.

“Hasilnya juga sangat dirasakan para nelayan, baik tingkat kesejahteraan maupun produktivitas melaut.

Sejak Kopnel BEM dibentuk, makin banyak nelayan yang bergabung menjadi binaan PKT,” terang Mukhtar. 

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengaku optimis pengembangan program Creating Shared Value (CSV) di sektor budidaya perikanan laut mampu tercapai secara optimal, melihat produktivitas Kopnel BEM yang berhasil meningkatkan pemasaran dalam memenuhi permintaan berbagai pihak.

Tercatat, sepanjang 2021 hasil panen kerapu Kopnel BEM mencapai lebih dari 5 ton ditambah 500 kg Lobster siap konsumsi.

Keberhasilan ini adalah bagian dari target pembinaan PKT, dengan memberi nilai tambah bagi nelayan untuk pengembangan usaha dan kapasitas secara berkesinambungan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved