Rabu, 1 Oktober 2025

Penurunan Muka Tanah di Pluit Disebut Paling Parah, Tetapi Tak Pengaruhi Permintaan Properti

Basuki terus mengimbau masyarakat untuk mengurangi eksploitasi dan penggunaan air tanah demi mencegah Jakarta agar tidak tenggelam

Editor: Hendra Gunawan
WARTA KOTA/Angga Bhagya Nugraha
Eskavator sedang mengeruk lumpur yang tampak sebagian mengering akibat kemarau di Waduk Pluit, Jakarta Utara 

Dikatakan Monica, soal tenggelamnya Jakarta pada masa depan ini masih banyak ketidak pastian apakah hal ini akan benar-benar terjadi atau tidak.

Karena itu, orang masih ingin mencari hunian di daerah Pluit dengan pertimbangan dekat dengan keluarga atau komunitas.

“Orang banyak yang mencari rumah di daerah utara, karena ada yang dekat dengan rumah keluarganya atau sudah memiliki komunitas di sana. Jadi penurunan tanah ini, tidak terlalu berpengaruh pada keputusan seseorang dalam membeli properti di Pluit,” jelas Monica.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengungkapan developer pasti sudah menerapkan berbagai cara untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah ini.

“Ambil contoh saja, di Kelapa Gading selalu langgangan banjir misalnya dalam kurun waktu seminggu atau dua minggu. Tapi orang tetap beli rumah di sana karena pertimbangan dekat dengan keluarga atau komuntias mereka. Mereka sudah merasa nyaman,” tandas Ferry. (Masya Famely Ruhulessin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Beli Rumah di Pluit yang Disebut Paling Parah Penurunan Muka Tanahnya?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved