Berkontribusi Besar Pada Perekonomian Nasional, UMKM Diajak Bertranformasi ke Digital
Jumlah pinjaman melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ini meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp 253 triliun.
“Lebih dari 60 persen PDB nasional berasal dari UMKM dengan penyerapan lebih dari 90 persen tenaga kerja,” ujar Melani.
Senada Ketua Umum OK OCE Iim Rusyamsi menegaskan, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Sebab, 61 persen UMKM menyumbang produk domestik bruto (PDB) dan 97 persen menyerap tenaga kerja di Indonesia. Dan pelaku UMKM berbasis digital mencapai 15,3 juta atau 23, 9 persen.
“Di masa pandemi UMKM terganggu, mereka 90 persen kehilangan pasar, 52 persen kehilangan pedapatan, 63 persen merumahkan karyawan,” bebernya.
CEO Kopontren Al Ittifaq yang juga pelaku UMKM Setia Irawan.
Dia mengatakan, pondok pesantren (Ponpes) Al Ittifaq terus melakukan inovasi di tengah pandemi Covid-19. Dengan tidak membiarkan lahan kosong atau tidur, sebab lahan di Indonesia sangat subur.
“Datangnya pandemi, kami terus belajar dan beradaptasi. Di koperasi Ponpes Al Ittifaq kami melakukan kerjasama dan musyawarah,” katanya.
Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos (IDP) Syarief Hidayatullah mengatakan, pandemi Covid-19 telah memukul sektor ekonomi di Indonesia.
Salah satu sektor yang sangat terpukul Covid-19 ialah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelaku UMKM di Indonesia sebanyak 64,2 juta atau 99,99 persen dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Sementara data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM), pelaku UMKM online terus meningkat.
“Saat ini yang sudah go digital mencapai 13,7 juta dari 64 juta pelaku UMKM yang tersebar di Tanah Air. Pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM sudah online pada 2024,” ujarnya.
Acara webinar ini terselenggara berkat kerjasama dengan Pengadaian Jakarta 1 Kantor Wilayah (Kanwil) VIII, Bank Mandiri Taspen dan Bank DKI.