Selasa, 7 Oktober 2025

Pertanian Organik Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Hidup Petani

Pertanian organik dinilai bisa menjadi salah satu potensi yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para petani dan keluarganya.

Editor: Adi Suhendi
Dokumentasi Sunria
Emily Sutanto, Founder Sunria(tengah) sedang berpose bareng para petani kecil yang dibinanya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertanian organik dinilai bisa menjadi salah satu potensi yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup para petani dan keluarganya.

Founder and Director Sunria, Emily Sutanto mengatakan petani kecil di Indonesia bisa mengirim produk lokal berkualitas ke luar negeri alias go international.

Bahkan dari produk pertanian petani kecil di desa bisa membangun rumah dan menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi.

"Uang hasil penjualannya malah bisa menyekolahkan anak perempuan sampai lulus universitas dan mereka ada yang sampai bangun rumah impian. Ada video kisah nyata petani yang sampai bangun rumah impian istri," ujar Emily saat berbincang dengan Tribunnews, Rabu(17/2/2021).

Kata Emily para petani kecil di desa-desa tidak kebingungan lagi untuk memasarkan produk-produknya apabila yang ditanam adalah tanaman organik.

Mereka juga tidak mendapatkan tekanan dari para tengkulak.

Baca juga: Kementan: Petani Bisa Manfaatkan Koperasi Pertanian untuk Dapatkan KUR

Emily menjelaskan hasil pertanian organik yang diekspor bukan sembarang organik, tapi organik bersertifikat.

Kata ”bersertifikat” sekadar membedakan produk beras organik ini dengan beras ”organik” yang ada di pasaran, tetapi sesungguhnya tak mengikuti standar produksi beras organik.

Sertifikat hasil pertanian organik dikeluarkan Institute for Marketcology, lembaga sertifikasi organik internasional, berbasis di Swiss, yang terakreditasi mendunia.

Logo sertifikat yang dikeluarkan pun tak tanggung-tanggung, langsung untuk tiga negara, yakni AS dengan US Department of Agricultural National Organic Program, Uni Eropa, dan Jepang dengan Japanese Agricultural Standard.

Dengan kata lain, hasil pertanian organik itu sudah mendapatkan 'visa' untuk masuk ke negara-negara yang paling ketat memberlakukan sistem keamanan pangannya di dunia.

Baca juga: BPS Catat Ekspor Pertanian Januari 2021 Naik 13,91 Persen

"Bagaimana petani kita bisa lulus standar organik internasional, standar Eropa, AS dan Jepang. Ini paling ketat di seluruh dunia dengan tiga sertifikat kita bisa keliling dunia."

"Petani Indonesia sekarang bisa memiliki tiga sertifikat ini dan aku bina sudah bertahun-tahun. Ada juga sertifikat perdagangan adil. Fair Trade, ini HAM petani terjaga, pendapatannya lebih, kita tidak menggunakan buruh anak, jaminan sosial ke petani. Sebagian penjualan untuk fund bikin sesuatu yang sifatnya sosial seperti membuat bank sampah," ujar Emily.

Emily menargetkan ada 10.000 petani di Indonesia yang nantinya bisa bersertifikat internasional, agar mereka tidak kebingungan memasarkan produk lokalnya.

"Kita mau merangkul 10 ribu petani satu petani rata-rata di keluarganya ada lima orang kita sudah bisa mengubah hidup 50 ribu. Challenge besar untuk kita saat ini adalah untuk sertifikasi setiap tahun standarnya meningkat dan pengetahuan yang harus kita upgrade juga banyak," ujar Emily.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved