BRI Danareksa Sekuritas Rilis Sistem Online Trading Syariah
BRI Danareksa Sekuritas menambah layanan untuk investasi saham dengan meluncurkan ‘Sistem Online Trading Syariah
Berdasarkan demografi per September 2020, jumlah investor syariah masih terkonsentrasi di pulau Jawa sekitar 65 persen dan di pulau Sumatera 19 persen.
“Pasar syariah masih memiliki ruang yang sangat besar untuk berkembang. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar dunia. Saat ini kita berada di peringkat ke-4 dunia dalam Indikator Ekonomi Syariah Dunia setelah Malaysia, Saudi Arabia dan UAE,” kata Friderica.
“Indonesia juga masuk top 10 di setiap sektor ekonomi syariah seperti peringkat 4 di sektor Halal Food dan peringkat 6 di sektor Islamic Finance,” lanjutnya.
Perkembangan teknologi saat ini juga sangat membantu dalam perkembangan industri pasar modal, terutama simplifikasi pembukaan rekening dan mendorong pertumbuhan jumlah investor.
Berdasarkan data KSEI, jumlah investor sampai dengan tanggal 19 November 2020 tercatat sebanyak 3,53 juta investor, tumbuh 47% dari 2019 sebanyak 2,4 juta.
Bahkan 47,6% dari total investor tersebut berusia masih di bawah 30 tahun.
Selama 2020, BRIDS terlibat dalam 19 penerbitan obligasi dan/atau sukuk dengan nilai lebih dari Rp 32 triliun.
Beberapa di antaranya penerbitan obligasi dan sukuk PT PLN (Persero) Rp 4,92 triliun, obligasi PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF senilai Rp4 triliun, obligasi dan sukuk PT Pegadaian (Persero) senilai Rp 2 triliun.
“Keberhasilan dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh BRIDS juga tidak lepas dari peran riset yang andal dan komprehensif. Saat ini BRI Danareksa Sekuritas telah memiliki tim riset yang lengkap mulai dari equity, fixed income dan economic research,” katanya.