Kamis, 2 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Analis: Penghitungan Suara Pilpres AS yang Ketat Dorong Pasar Berhati-hati

Ariston Tjendra menilai hasil penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat yang sudah mulai masuk membuat pasar bereaksi.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
JIM WATSON, Brendan Smialowski / AFP
Kombinasi gambar yang dibuat pada 22 Oktober 2020 ini menunjukkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden saat debat terakhir presiden di Belmont University di Nashville, Tennessee, pada 22 Oktober 2020 . 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai hasil penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat yang sudah mulai masuk membuat pasar bereaksi.

"Penghitungan suara yang ketat akan mendorong pasar berhati-hati dan keluar dari aset berisiko," terang Ariston kepada Tribunnews, Rabu (4/11/2020).

Baca juga: Didorong Pilpres AS, IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham dari Analis

Baca juga: Rabu Pagi, Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp 14.517 Per Dolar AS

Dia menuturkan nilai tukar dollar AS semalam melemah mengikuti sentimen pasar yang kembali masuk ke aset berisik.

Menurutnya, pasar mengantisipasi kemungkinan kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS dengan poling-poling terbaru.

Baca juga: Harga Emas Antam Pagi Ini Stagnan, Berikut Rinciannya

Namun pagi ini pukul 07.55 terlihat Donald Trump lebih unggul dibandingkan Biden yang mendorong penguatan nilai tukar dollar kembali.

"Tapi peta perhitungan terus berubah dan ketat," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved