Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Akses Segera Dibuka, WNI Masuk Singapura Tes PCR Dua Kali

Retno mengatakan pengaturan ini akan berlaku 14 hari setelah pengumuman sesuai kesepakatan Indonesia dan Singapura

Editor: Hendra Gunawan
WARTA KOTA/Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi: Petugas berpakaian APD lengkap melayani pasienSwab Tes drive thru 

“Jadi saya ulangi, perjalanan akan dapat dilakukan segera dalam waktu beberapa hari
sesuai proses aplikasi e-imigrasi untuk Indonesia dan safe travel pass untuk
Singapura,” katanya.

Di Singapura pengaturan ini disebut Reciprocal Green Lane (RGL) yang juga resmi
diluncurkan pemerintah Singapura pada hari ini.

Menlu berujar, waktu yang tersisa hingga 26 Oktober akan digunakan oleh tim kedua negara untuk berkoordinasi dan terus mematangkan persiapan pada tingkat teknis.

“Sehingga, sistem masing-masing betul-betul siap menerima aplikasi TCA/RGL,” katanya. Pengaturan TCA ini

menurutnya tidak mungkin dapat diselesaikan dan diimplementasikan nantinya
tanpa kerjasama erat dengan kementerian / lembaga terkait.

Terpisah, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum mengakui
pihaknya akan mengagendakan pertemuan bersama Konjen Singapura, Rabu (14/10)
mendatang.

Pertemuan ini membahas pembukaan Singapura-Batam melalui Travel
Corridor Arrangement (TCA) untuk kelas bisnis dan perjalanan dinas.

"Dalam waktu dekat ini akan ada pertemuan. Meskipun yang datang ini hanya untuk
urusan bisnis, diplomatik, dan kedinasan yang mendesak, dan belum untuk perjalanan
wisata, tetap harus ada aturan yang jelas demi keamanan dan kenyamanan mereka,"
katanya.

Diakuinya kendatipun belum dibuka untuk umum, wisatawan dan perjalan
biasa, setidaknya TCA bisa menjadi awal bagi kedua negara.

Ia melanjutkan pihaknya akan segera menyusun beberapa poin penting menyambut
dibukanya pintu masuk Batam-Singapura.

Karena masih adanya pembatasan untuk kunjungan bagi kedua negara tentu pihaknya harus menyiapkan fasilitas yang akan mereka lalui nanti.

"Kami siapkan pelabuhan mana nanti yang akan mereka lewati. Bisa jadi Nongsa Pura
nanti digunakan," ucapnya.

Selain itu, Batam juga harus menyiapkan hotel yang akan mereka tempati. Konsepnya
tengah dibahas dulu, apakah mereka berada dalam satu kawasan tertentu, untuk
menjamin keamanan dan kenyamanan mereka selama berada di Batam.

"Kawasan Nongsa cukup lengkap fasilitasnya. Jadi bisa jadi mereka berada di situ saja
atau ke tempat lain. Namun secara umum Batam sudah siap sebenarnya untuk
pembukaan pintu masuk ke dua negara ini," kata Syamsul.

Satu hal yang menjadi perhatian, tegasnya, saat ini terkait karantina selama 14 hari.
Untuk itu, hal ini akan dibahas bersama Konjen dan PJs Gubernur Kepri, Bahtiar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved