Senin, 6 Oktober 2025

Sekolah Kelautan KKP Ekspor 9 Ton Udang Vaname ke Jepang

BRSDM KKP melalui Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bone mengekspor sembilan ton udang vaname ke Jepang.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
ist
Sembilan ton udang vaname diekspor ke Jepang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP melalui Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bone mengekspor sembilan ton udang vaname ke Jepang.

Kepala SUPM Bone, Nurdin Kasim menyampaikan bahwa panen ini berasal dari dua petak tambak SUPM Bone dengan luasan per petak 1.700 meter persegi, dengan padat tebar sekitar 117 ekor per meter persegi, nilai konversi pakan atau feed conversion ratio (FCR) 1,3 dan tingkat kehidupan udang atau sebesar 100 persen.

Baca: Bangkitkan Ekonomi Masyarakat, KKP Gelar Pelatihan Budidaya Ikan Sistem Bioflok

“Total panen kali ini mencapai sembilan ton dengan size 50-55 dengan tujuan negara ekspor Jepang," kata Nurdin dalam keterangan, Senin (14/9/2020).

Selaint itu SUPM Bone juga melakukan ekspor 15 ton baby tuna yang diolah dalam bentuk beku utuh.

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan panen dan berharap kegiatan ini dapat dijadikan sebagai kegiatan rutin di seluruh satuan pendidikan KP.

“Jadikan kegiatan ini menjadi sebuah tradisi di seluruh satuan pendidikan KP. Karena kegiatan ini juga merupakan wujud dari arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Kelautan dan Perikanan untuk dapat meningkatkan produktivitas budidaya, terutama dari komoditas udang,” terang Sjarief.

Lebih lanjut disampaikan Sjarief, bahwa Bone berada pada wilayah perairan WPPNRI 713 (Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut Bali) yang kaya akan sumber daya perikanan seperti ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan karang, ikan demersal, udang penaeid, cumi-cumi, rajungan, kepiting, lobster, dan serta rumput laut.

“Potensi sumber daya perikanan tersebut harus didukung dengan diversifikasi produk dapat meningkatkan nilai tambah produk perikanan di WPPNRI 713," jelas Sjarief.

Menurutnya upaya ini menjadi salah satu penggerak sektor ekonomi untuk berkontribusi dalam peningkatan kemakmuran masyarakat pesisir dan berperan cukup signifikan dalam ekonomi nasional.

"Sekolah kita harus mampu menciptakan wirausaha untuk membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku industri, peningkatan kualitas mutu produk dan nilai tambah untuk peningkatan investasi dan ekspor hasil perikanan dan kelautan,” ucap Sjarief.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved