Minggu, 5 Oktober 2025

Potensi Pengembangan Usaha di Pesantren, CEO Koperasi Al Ittifaq: Kita Bisa Mengurangi Produk Impor

Pondok pesantren mempunyai potensi besar dalam mendorong pertumbuhan wirausaha sehingga ikut serta meningkatkan perekonomian Indonesia.

Editor: Daryono
Kompas.com
Ilustrasi penjualan produk sayuran Koperasi Pondok Pesantren Modern Al-Ittifaq Bandung 

"Kalaupun kita tidak bisa ekspor, bagaimana kita bisa mengurangi produk-produk impor dari hasil dari produk yang dihasilkan dari pondok pesantren," tuturnya.

Hebitren dan Kumpulan Pondok Pesantren yang Komitmen Kembangkan Bisnis

Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Pesantren) setidaknya menjadi wadah pengembangan kewirausahaan di pondok pesantren.

Namun tak melulu berfokus pada pengembangan usaha saja, Hebitren lebih tepatnya sebagai penyelaras pondok pesantren menjalankantugasnya sebagai pendidik berbasis keagamaan, juga mengembangkan potensi bisnis.

"Betul memang pesantrem memiliki potensi untuk mengembangkan usaha, namun bagaimana tugas sebagai pendidikan keagamaan ini yang tidak boleh terganggu," ujar KH Miftahudin, Ketua Hebitren Jawa Tengah.

Pihaknya mengatakan belum banyak pesantren yang selaras menjalankan dua fokus yakni sebagai  lembaga pendidikan dan juga lembaga pengembangan bisnis.

Baca: Syarief Hasan: Pesantren Tempat Pelatihan Menjadi Warga Negara yang Baik

Selain itu juga masih banyak pesantrem yang sudah mengembangkan bisnis, namun masih untuk memenuhi kebutuhan di dalam pesantren saja, belum melebar ke luar.

"Tentunya perlu langkah dan niat," lanjut KH Miftahudin.

Bagaimana Peran Bank Indonesia?

Rupanya pengembangan perekonomian atau kewirausahaan dalam lingkup pesantren ini juga jadi salah satu fokus Bank Indonesia (BI).

Seperti yang terjadi di Soloraya (Solo, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Klaten, Wonogiri, dan Sragen), di mana 10 pesantren saat ini menjadi binaan BI.

Kepala Tim Advisory Kpw BI Solo, Bimala mengatakan 10 pesantren, terdapat dua tugas yakni mendampingi unit usaha pesantren baik dalam bantuan teknis atau pengembangannya.

"Hal itu dilakukan supaya pesantren lebih produktif, kemudian dalam kelembagaannya kami mendorong untuk pembentukan holding pesantren," ungkapnya.

Baca: Kemenag Lakukan Pemetaan Model Kurikulum Pesantren

Bimala juga mengatakan 10 pesantren ini dibimbing secara teknis, sesuai dengan spesifikasi dan keahliannya.

"Sesuai dengan spesifikasinya masing-masing, ada air minum, konveksi, produksi pertanian cabai, bahkan  pengolahan bakso ikan pun ada," terangnya.

"Kami mendorong juga 10 pondok pesantren binaan kami ini untuk masuk ke Hebitren, untuk memperkuat kelembagaan di pesantren yang memiliki fokus terhadap pengembangan bisnis," tuturnya lagi.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved