Senin, 6 Oktober 2025

Subsidi Pekerja Terdampak Pandemi

13,8 Juta Pekerja Bakal Terima Bantuan Rp 600.000 dari Pemerintah, Cair Mulai September

Pekerja yang berhak menerima bantuan tersebut kata Erick adalah non PNS dan karyawan BUMN

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah buruh mengenakan masker saat pulang kerja di salah satu pabrik di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020). Langkah tersebut dalam rangka pencegahan penularan virus corona (Covid-19) di lingkungan pabrik. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

"Pemerintah sedang kaji untuk menyiapkan pemberian bantuan gaji kepada 13 juta pekerja yang memiliki upah di bawah Rp 5 juta," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, untuk merealisasikan rencana tersebut, anggaran belanja yang dibutuhkan akan mencapai Rp 31,2 triliun.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan, pegawai dengan gaji Rp 5 juta kebawah masih sanggup mengatasi dampak pandemi Covid-19.

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad mengatakan, mereka bisa tetap mencukupi kebutuhan sehari-harinya, sehingga pemerintah tidak perlu memberi bantuan Rp 600 ribu per bulan.

"Rata-rata upah buruh kita Rp 2,9 juta, rentang Rp 2,9 juta sampai Rp 5 juta itu masih relatif mampu mengatasi atau cukup dalam situasi ini. Asalkan, mereka masih bekerja," ujarnya.

Lagian juga, Tauhid menilai jumlah bantuan pemerintah tersebut sangat kecil karena kebutuhan bantuan untuk masyarakat dengan gaji di rentang itu sekira Rp 1,5 juta per bulan.

"Saya kira jumlahnya harus memadai, kalau katakanlah tadi pengeluaran rumah tangga sampai Rp 3 juta per bulan, minimal separuhnya Rp 1,5 juta. Jadi, kalau hanya Rp 600 ribu saya kira masih kurang," katanya.

Di sisi lain, kalau semua golongan masyarakat dapat bantuan pemerintah maka berpotensi semakin tinggi untuk tidak tepat sasaran dan hanya menghamburkan uang negara.

"Kalau misalnya bantuan ke seluruh klaster itu tidak tepat sasaran akan relatif tinggi. Bisa di atas 30 persen dan tidak akan mendorong konsumsi lebih baik," pungkas Tauhid.(tribun network/van/mam/wly)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved