Virus Corona
Tiap Pagi 'Sarapan' Angka, Jokowi Khawatirkan Ekonomi yang Minus
Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak pada kondisi ekonomi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.
Kondisi tersebut kata Jokowi harus diwaspadai dan ditangani dengan cepat. Dia pun
meminta relaksasi dan restrukturisasi kepada UKM dan koperasi diberikan secepat-
cepatnya agar tidak kena imbas pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. "Oleh
sebab itu, kita berharap di kuartal ketiga ini kita sudah harus naik lagi, kalau ndak, nggak ngerti saya. Betapa akan lebih sulit kita," ujar Jokowi.
Meski demikian, Jokowi optimistis perihal kondisi perekonomian terkini.
Rasa optimistis itu muncul setelah ia membaca data perkembangan ekonomi, baik global maupun domestik setiap pagi.
Angka-angka dalam data itu bahkan menjadi menu sarapannya setiap hari di tengah pandemi virus corona.
”Setiap pagi saya dapat angka-angka. Setiap pagi sarapannya angka-angka. Kalau bapak ibu sarapannya nasi goreng atau roti, saya sarapannya angka-angka setiap hari,” ucap Jokowi.
Meski angka menjadi menu sarapannya, Jokowi senang ada perkembangan yang positif pada data ekonomi Indonesia.
Salah satunya adalah tingkat daya beli masyarakat.
"Saya senang sudah ada angka-angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik
artinya mungkin ada peredaran uang di (kelas menengah) bawah karena ada bantuan
langsung tunai (BLT) desa, bansos tunai, dan bansos sembako," papar Jokowi.
Selain konsumsi masyarakat, aktivitas ekspor Juli 2020 juga mulai merangkak.
Jokowi mengklaim angkanya sudah terlihat lebih tinggi dibandingkan posisi Mei dan Juni 2020.
"Saya lihat aktivitas ekspor trennya naik dibandingkan Mei dan Juni 2020. Momentum-
momentum ini jangan dilewatkan," tutur Jokowi.
Menurut Jokowi, pemerintah punya waktu memperbaiki ekonomi yang terpuruk akibat
pandemi virus corona ini pada kuartal III 2020.
Bila ekonomi berhasil positif pada periode tersebut, maka akan mudah bagi pemerintah menggenjotnya lebih tinggi pada kuartal IV 2020 dan tahun depan.
"Hanya punya waktu pada Juli, Agustus, dan September 2020. Kalau bisa mengungkit ini Insya Allah kuartal IV 2020 lebih mudah, tahun depan lebih mudah," jelas Jokowi. (tribun network/fik/dod)