Jumat, 3 Oktober 2025

Kemenko Marves Sebut UMKM yang Masuk Ekosistem Digital Kini Nyaris 1 Juta

"Sejak 14 Mei 2020 lalu hingga 30 Juni 2020, ada penambahan 789.116 unit UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital," ujar Odo.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pekerja menggoreng tempe goreng khas Bandung di toko oleh-oleh di Jalan Soekarno Hatta, seberang Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020). Pandemi Covid-19 yang berujung adanya larangan mudik Lebaran, berdampak pada pelaku UMKM yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan, seperti pedagang oleh-oleh khas Bandung ini yang mengalami penurunan omzet hingga 80 persen dibanding Lebaran sebelumnya. Hal tersebut karena Lebaran di tahun ini minim pembeli karena pemudiknya nyaris tidak ada. Musim Lebaran sebelumnya pedagang oleh-oleh di kawasan ini biasa menyetok tempe goreng untuk H-7 hingga H+7 sebanyak lebih dari satu ton, sementara di saat pandemi Covid-19 ditambah adanya larangan mudik produksi tempe goreng untuk penjualan selama Lebaran tidak sampai satu kuintal. (TRIBUN JABAR/KURNIAWAN) 

Ia pun menjelaskan peluncuran platform baru ini agar para pelaku usaha kecil bisa mengembangkan bisnis melalui digitalisasi.

Sehingga bisnis para pelaku UMKM diharapkan pulih di era New Normal dan masa transisi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Platform self-serve yang kami luncurkan ini merupakan evolusi dari TikTok sebagai solusi periklanan masa kini. Dengan akses yang mudah dan fleksibel yang diberikan platform ini, UMKM pun dapat segera melakukan digitalisasi dan membangkitkan kembali bisnisnya di masa new normal ini dan seterusnya," pungkas Pandhu.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved