Industri Daur Ulang Berpotensi Gerakkan Ekonomi Usai Pandemi Covid-19
Riza menyadari di Komisinya pun pembahasan tentang tanggung jawab industri dalam mengelola sampah produk yang dihasilkan belum menjadi prioritas
Meningkatkan persoalan sampah ditahun-tahun kedepan sebagai konsekuensi dari pertumbuhan penduduk dan meningkatnya konsumsi, juga disinggung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, DR.Ir. Siti Nurbaya Bakar dalam acara penyerahan penghargaan Kinerja pengurangan sampah oleh produsen Selasa (9/6) lalu.
“Meski tantangan dalam pengelolaan sampah semakin berat kedepan, tapi saya tetap optimis kita akan dapat menghadapi dan mengatasinya," katanya.
Dikatakan Siti, optimisme itu tetap terus tumbuh, karena sudah banyak yang kita lakukan dengan hasil yang cukup positif.
"Dan saya tahu persis dukungan masayarakat makin menguat dari dari tahun ke tahun. Oleh karena itu dalam penanganan sampah utk Indonesia, diantara negara negara di dunia, peran masyarakat cukup menonjol. Disisi lain langkah dan upaya penataan kebijakan dan regulasi terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dinamika persoalan sampah dan lingkungan”, ujar Nurbaya.
Penghargaan yang diberikan secara virtuial ini, diberikan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia sekaligus bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk menstimulasi inisiatif pengurangan sampah oleh produsen.
Baca: Tujuh Jurus OYO Indonesia Genjot Bisnis Saat New Normal
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan kepada empat perusahaan yang dianggap telah bertanggung jawab dan secara inovatif melakukan berbagai inisiatif pengelolaan sampah.
Penghargaan tersebut diserahkan kepada PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) dalam kategori kinerja pengurangan sampah, serta kepada PT. Rekso Nasional Food (Mc Donald), PT. Fast Food Indonesia (KFC), dan PT. Sari Rasa Nusantara (Sate Khas Senayan) dalam kategori inisiatif pengurangan sampah.