Relaksasi Impor Segera Berakhir, Harga Bawang Putih Berpeluang Kembali Naik
Berkah harga murah yang dinikmati masyarakat kembali terusik dengan mulai naiknya harga bawang putih di pasar.
Stabilnya harga tersebut karena kebijakan relaksasi impor dari pemerintah.
Baca: Cegah Takbiran Keliling Oleh Warga, Satpol PP DKI Pasang Posko Jaga di Sejumlah Jalan Protokol
"Kondisi sekarang harga murah dan stabil, bawang putih jenis kating kami jual Rp. 15.000 per kilogram, kalau sudah dikupas Rp. 18.000 per kilogram, sedangkan jenis banci atau honan lebih murah, kami jual seharga Rp. 12.000," ungkap Anas kepada media di Jakarta, Sabtu (23/5/2020).
Baca: Masih Pandemi, Anies Tiadakan Open House dan Halal Bi Halal di Hari Lebaran
Anas berharap, kebijakan relaksasi impor yang diberlakukan oleh pemerintah ini untuk selamanya, tidak cukup hanya saat pandemi saja, karena kebijakan relaksasi tersebut terbukti dan berhasil menurunkan harga bawang putih.
Baca: Cemaskan OTG di Masa Pandemi, Almisbat Minta Warga Tak Mudik
"Mudah mudahan seperti ini terus, ini perlu kita kawal terus, jangan sampai pengusaha bikin ulah lagi, selalu membisiki penjabat kita. sehingga harga mahal dan bikin susah rakyat banyak," tegas Anas.
Karena itu, lanjut Anas, dirinya sangat tidak setuju jika pemerintah kembali menghilangkan relaksasi impor tersebut.
"Sangat-sangat tidak setuju, karena memicu harga mahal. Buat apa harga mahal tapi barang kami tidak laku. Ini yang saya takutkan karena mengganggu keluar masuknya kebutuhan masyarakat, jangan salahkan kami karena diatasnya harga sudah mahal," katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jelang Berakhirnya Relaksasi Impor, Harga Bawang Putih Terancam Naik
Editor: Feryanto Hadi