Harga Lagi Anjlok! Ini Daftar Saham Berkapitalisasi Besar Rekomendasi Analis dan Layak Dikoleksi
Saham ASII masuk dalam daftar 5 saham big cap yang mencatatkan penurunan terdalam sejak awal tahun.
Laporan Reporter: Ika Puspitasari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terus terjadi belakangan ini. Data menunjukkan, IHSG merosot hingga 26,56 persen dari awal tahun.
Penurunan IHSG masih berlanjut hingga hari ini, IHSG ditutup melemah 151,94 poin atau 3,18% ke posisi 4.626,69 pada penutupan perdagangan Rabu (8/4/2020).
Menyusutnya IHSG turut menggerus nilai kapitalisasi pasar (market cap) para emiten, tak terkecuali saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, banyak faktor yang menjadi sebab menurunnya harga saham.
Faktor utama penyusutan ini terjadi disebabkan multiplayer effect dari adanya pandemi Covid-19, yang memperlambat aktivitas ekonomi.
Baca: Penjelasan Lengkap Gubernur Anies Tentang PSBB Jakarta, Berlaku Mulai Jumat, 10 April
Ia mengambil contoh PT Astra International Tbk (ASII) yang mengalami penurunan cukup signifikan sejalan dengan proyeksi penjualan kendaraan bermotor untuk 2020 bakal lesu.
Baca: Ekonom: Ojol Bantu Efektifkan Pelaksanaan PSBB
Penurunan penjualan tersebut disebabkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang saat ini lebih fokus memenuhi kebutuhan primernya ketimbang kebutuhan sekunder seperti membeli sepeda motor, mobil, televisi, dan lainnya.
Dari awal tahun, saham ASII terjun bebas hingga 44,40% ke level 3.850.
Hal ini diikuti market cap ASII yang turun 44,33% dari awal tahun senilai Rp 280 triliun menjadi Rp 155,86 triliun pada Rabu (8/4).
Saham ASII masuk dalam daftar 5 saham big cap yang mencatatkan penurunan terdalam sejak awal tahun.
Baca: Pesan Mulyono, Pengemudi Ojol yang Ditipu Penumpang, Jangan Diapa-apakan, Jangan Dihakimi. . .
Meski begitu, ia menilai fundamental ASII masih terbilang cukup baik. ASII mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 237,17 triliun sepanjang tahun 2019.
Baca: Ignis Facelift yang Meluncur Besok Minor Change, Ubahan Terbanyak di Eksterior
Pendapatan ini turun tipis 0,86% dari pendapatan bersih pada 2018 sebesar Rp 239,21 triliun.
Meski demikian, ASII masih mencatat laba bersih mencapai Rp 21,71 triliun atau naik tipis 0,18% dari Rp 21,67 triliun pada tahun sebelumnya.
Selain itu, secara valuasi saham ASII juga sudah terbilang murah. Namun, Wisnu masih menyarankan pelaku pasar untuk wait and see saham ASII.