Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Ada Kontraksi Besar-besaran Akibat Corona, Resesi Diprediksi Melanda AS Hingga Juli

UBS menyebut, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I telah turun menjadi -2,1 persen.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
BLOOMBERG
Ekonom UBS, Seth Carpenter. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Perusahaan layanan keuangan UBS memprediksi, akan terjadi 'kontraksi besar-besaran' yang pada perekonomian Amerika Serikat (AS) di kuartal II/2020 serta resesi yang signifikan pada paruh pertama tahun ini karena pandemi virus corona (Covid-19).

UBS menyebut, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I telah turun menjadi -2,1 persen.

Dikutip dari laman Business Insider, Senin (23/3/2020), UBS juga memperkirakan akan terjadi kontraksi mencapai hampir 10 persen pada kuartal kedua tahun ini.

Seperti yang ditulis Ekonom UBS Seth Carpenter dalam catatan Kamisnya terkait prediksi ini.

"Asumsi kami sebelumnya tidak valid dan bahkan skenario penurunan kami menjadi terlalu tipis. Untuk saat ini, kami mengasumsikan bahwa dampak terburuk virus ini di AS akan terjadi pada akhir April, namun pembatasan berlanjut mungkin hingga akhir Mei," kata Carpenter.

Baca: Hari Ini IHSG Diperkirakan Makin Terperosok ke 4.100

Seruan resesi muncul di tengah meningkatnya jumlah ekonom yang memperkirakan tekanan ekonomi di AS.

Baca: Hati-hati, Klorokuin Itu Obat Penyembuhan, Bukan untuk Pencegahan Corona

Hal itu dipicu dorongan terhadap tindakan konsumen untuk mempraktikkan pembatasan interaksi sosial (social distancing) serta sejumlah tempat yang biasa menjadi sarana interaksi seperti restoran, sekolah, dan tempat kerja telah ditutup untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca: Cerita Lengkap Acara Ngunduh Mantu Buyar Dibubarkan Polisi di Banyumas karena Corona

Perlu diketahui, aktivitas konsumen adalah landasan ekonomi di negara itu.

UBS melihat tiga komponen utama dalam ekonomi AS yang telah terpukul oleh virus corona, jumlah permintaan telah merosot dan harga minyak pun anjlok secara drastis.

Perusahaan ini juga memperkirakan akan ada fenomena kehilangan pekerjaan secara besar-besaran.

Bahkan lonjakan tingkat pengangguran meningkat menjadi sekitar 7 persen dari posisi terendah dalam sejarah yakni 3,5 persen.

Selain itu, UBS juga melihat beberapa potensi buruk lainnya, termasuk kebangkrutan di sektor-sektor yang kini melesu dan kian memanasnya perang perdagangan internasional.

Menurut catatan Carpenter, kendati resesi tidak terhindarkan dan akan cukup berdampak, ekonomi AS harus segera pulih pada paruh kedua 2020.

Kebijakan social distancing yang dimulai pada Maret ini diprediksi akan dihentikan pada Juli mendatang, di mana upaya pemulihan sederhana akan dimulai.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved