Tembus Rp 14.300, BI Gelontorkan Rp 78 Triliun Selamatkan Rupiah dari Corona
Hingga penutupan perdagangan sore tadi, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga Rp 14.347.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Inodnesia (BI) menyatakan sudah menggelontorkan hingga Rp 100 triliun untuk menyelamatkan rupiah dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder sejak awal tahun hingga 27 Februari 2019.
Hingga penutupan perdagangan Jumat (28/2/202) sore, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah hingga Rp 14.347.
Baca: Model Asal Polandia Ini Terancam Buta Setelah Pasang Tato di Matanya
Baca: Persib Bandung vs Persela Lamongan: Target Teja Paku Alam hingga Komentar Robert Rene Alberts
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan dari Rp 100 triliun itu, sekira Rp 78 triliun dibeli sejak akhir Januari atau ketika merebaknya wabah virus corona meski harus dibayar dengan naiknya yield SBN.
"Memang yield SBN 10 tahun meningkat dari 6,56 persen sebelum corona jadi 6,95 persen untuk yield SBN 10 tahun," ujarnya di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Namun menurut Perry, pelemahan rupiah ini tidak sebesar negara lain, sehingga BI terus menjaga komitmen stabilkan nilai tukar dan pasar keuangan khususnya SBN.
"Ini yang jelaskan pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan yield SBN 10 tahun lebih rendah dari negara lain," katanya.
Selain itu, BI juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk memitigasi pengaruh dari corona terhadap ekonomi.
"Bagaimana BI bersama Kementerian Keuangan, kami koordinasi secara erat stabilkan makro ekonomi kita. Koordinasi dengan Presiden, Menko Ekonomi, dan Menteri Keuangan untuk mitigasi pengaruh corona," pungkas Perry.