Virus Corona
Industri Farmasi Kena Dampak Virus Corona Bahan Baku dari China Terhenti, Harga Obat Bakal Naik?
Novel virus corona (COVID-19) atau virus corona yang mewabah di China berdampak pada sektor farmasi di Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Novel virus corona (COVID-19) atau virus corona yang mewabah di China berdampak pada sektor farmasi di Indonesia.
Ini disebabkan lebih dari 60 persen bahan baku obat di Indonesia berasal dari China
Saat ini, karena wabah COVID-19 produksi bahan baku dari China harus terhenti.
Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia Darojatun Sanusi seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.id menyebut rantai pasok bahan baku obat dari China ke Indonesia terhambat sejak akhir Januari saat Tahun Baru Imlek.
Situasi itu memburuk setelah Covid-19 merebak di seluruh daratan China.
“Situasi di China sampai saat ini belum menentu, terutama terkait rantai pasok bahan baku obat. Padahal, ketergantungan Indonesia pada bahan baku obat dari negeri tersebut sangat tinggi. Dari 95 persen bahan baku obat yang diimpor, sekitar 60-63 persen didapatkan dari China. Sisanya, sekitar 23 persen dari India,” ucapnya di Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Ia menjelaskan, bahan baku atau intermediate untuk bahan baku obat yang diproduksi di India pun didapatkan dari China.
Itu menyebabkan pilihan untuk mengganti alternatif pemenuhan bahan baku obat dari China ke India sulit dilakukan.
Baca: 4 Hari Usai Ashhraf Sinclair Meninggal. Ariel NOAH Hadirkan Suara BCL, Panggung Love Fest Pun Syahdu
Baca: Telat Dijemput, Bocah 7 tahun Diculik, Jasadnya Ditemukan Dalam Kantong Plastik, Ada Bekas Siksaan

Situasi di China sampai saat ini belum menentu, terutama terkait rantai pasok bahan baku obat.
Padahal, ketergantungan Indonesia pada bahan baku obat dari negeri tersebut sangat tinggi.
Pengaruh ke Harga Obat
Menurut Darojatun, solusi strategis perlu disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi masalah ini.
Kebutuhan obat masyarakat bisa terganggu jika tidak ada penyelesaikan yang menyeluruh.
Setidaknya dengan kondisi saat ini, stok dan produksi obat dalam negeri masih aman sampai Maret 2020.