Pemilihan Direksi Baru Garuda, Erick Thohir Disarankan Pilih yang Berintegritas
Budi juga berharap direksi baru maskapai berpelat merah itu mempunyai pribadi yang jujur dan berkarakter kuat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menanggapi rencana Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi PT Garuda Indonesia Tbk di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Januari 2020 mendatang.
Budi Karya menyarankan agar Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas mewakili Pemerintah RI di Garuda bisa memilih sosok-sosok yang memiliki kompetensi dan rekam jejak yang baik.
Budi juga berharap direksi baru maskapai berpelat merah itu mempunyai pribadi yang jujur dan berkarakter kuat.
"Yang penting selain memiliki kompetensi di bidang teknis, punya integritas," kata Budi usai menghadiri rapat koordinasi teknis BPSDM Kemenhub di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Menurut Budi, langkah yang dilakukan Erick Thohir dan Dewan Komisaris Garuda menempatkan Pelaksana Tugas (Plt.) dan Pelaksana Harian (Plh.) pada posisi Direktur Utama, Direktur Operasi, Direktur Kargo Dan Pengembangan Usaha, Direktur Teknik dan Direktur Human Capital sudah tepat.
"Meskipun tak ada pengesahan, tapi mereka minta persetujuan pada kita. Orang yang jadi Plt itu punya kapasitas," kata dia.
Budi mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN mengenai pejabat definitif di Garuda Indonesia.
"Tinggal nanti kita tunjuk direksi yang permanen dan pak Erick Thohir sudah sampaikan pada saya jika ada calon permanen nanti akan disampaikan ke kami," ujar mantan Dirut Angkasa Pura II itu.
Baca: Bambang Soesatyo Tanggapi Kasus Ari Askhara: Penyelundupan adalah Tindak Pidana
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir telah memberhentikan I Gusti Ngurah Askara terkait kasus penyelundupan Harley Davidson dan Brompton di pesawat A300-900 neo milik Garuda Indonesia.
Dewan Komisaris Garuda Indonesia juga memberhentikan empat direksi akibat kasus serupa. Keempat direktur yang diberhentikan, yaitu Direktur Operasi Garuda Indonesia Bambang Adisurya Angkasa, Direktur Kargo Dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad lqbal, Direktur Teknik Dan Layanan Garuda Indonesia lwan Joeniarto dan Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar.
Dewan Komisaris Garuda Indonesia menunjuk Fuad Rizal sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Operasi dan pelaksana tugas direktur Teknik dan Layanan, di samping melaksanakan tugasnya sebagai Plt. Direktur Utama dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
Kemudian Pikri Ilham Kurniansyah sebagai pelaksana tugas Direktur Human Capital dan pelaksana tugas Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, di samping melaksanakan tugasnya sebagai Direktur Niaga.
Kemudian, pelaksana tugas tersebut telah menunjuk dan menetapkan pelaksana tugas harian (Plh) untuk bertindak melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai bidang masing-masing, yaitu: Capt. Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Pejabat Direktur Operasi; Mukhtaris sebagai Pejabat Direktur Teknik dan Layanan; Joseph Dajoe K. Tendean sebagai Pejabat Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha; dan Capt. Aryaperwira Adileksana sebagai Pejabat Direktur Human Capital.