'Cerai' dengan Garuda, Penumpang Sriwijaya Air Terlantar di Bandara Soetta
Kerja sama antara Garuda Indonesia group dan Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM - Kerja sama antara Garuda Indonesia group dan Sriwijaya Air kembali menemui jalan buntu. Imbasnya, sejumlah penerbangan Sriwijaya Air pada Kamis (27/11/2019) mengalami keterlambatan (delay) hingga dibatalkan (canceled).
Salah satunya penerbangan Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ248 rute Jakarta-Malang. Pesawat itu dijadwalkan lepas landas (take off) pada pukul 13.10 WIB.
Hingga saat ini, penumpang pesawat itu masih menunggu kepastian dari maskapai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang
Di antara para penumpang adalah 35 wartawan yang mengikuti rombongan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Wartawan Sindo Trijaya Radio Anang Purwanto mengatakan, belum mendapat kepastian soal nasib mereka. Mereka masih belum tau apakah akan terbang atau tidak.
"Tidak ada penjelasan resmi dari Sriwijaya Air terkait cancel dan pembatalan penerbangan. Penumpang terlantar," kata Anang.
Dia menggambarkan, tak hanya penerbangan ke Malang, banyak penumpang Sriwijaya Air rute Jakarta-Lampung yang bernasib serupa. Mereka bahkan sudah menunggu dari pukul 07.00 WIB.
"Ternyata penerbangan Sriwijaya yang ke Lampung juga tidak tahu juntrungnya kapan terbang," ucapnya.
Baca: Penerbangan Sriwijaya Air Rute Jakarta-Medan Dibatalkan, Buntut Cerai dari Garuda?
Tribunnews.com mencoba konfirmasi dan meminta keterangan terkait gangguan penerbangan hari ini hingga masalah kerja sama dengan Garuda Indonesia group kepada VP Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya, namun hingga saat ini belum mendapatkan jawaban resmi.
Sebelumnya, Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengumumkan Sriwijaya Air tak lagi menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group.
Dalam keterangan yang diterima, Kamis (7/11/2019), Direktur Perawatan dan Service Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengatakan kondisi itu terjadi karena kesepakatan antara maskapai berpelat merah itu dan pemegang saham Sriwijaya Air itu kembali menemui jalan buntu.
"Kami beritahukan status kerja sama antara managemen perseroan dengan PT Sriwijaya Air. Akibat beberapa hal, kedua belah pihak tak mencapai kesepatan," kata Iwan.
"Dengan berat hati kami umumkan bahwa Sriwijaya Air kini menjalani bisnisnya sendiri dan tak lagi menjadi bagian dari Garuda Indonesia group" tambahnya.
Menurut dia, hubungan antara Garuda dan Sriwijaya Air akan dikaji ulang secara business to business.
Menanggapi itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan memanggil kedua belah pihak terkait hal tersebut. Dia mengharapkan kedua maskapai tersebut tak memutuskan kerja sama manajemen (KSM) yang telah terjalin.
"Nanti kita panggil, kita cari (solusi) jangan pecah kongsi. Harus bersatu," kata Menhub Budi di Jakarta, Kamis (7/11/2019).