Sabtu, 4 Oktober 2025

Geo Dipa Ungkap Penyebab Lambannya Pengembangan Proyek Listrik Panas Bumi

Riki Firmandha Ibrahim mengungkapkan, penyebab utama lambannya pengembangan PLTP akibat regulasi pemerintah sendiri.

Editor: Sanusi
zoom-inlihat foto Geo Dipa Ungkap Penyebab Lambannya Pengembangan Proyek Listrik Panas Bumi
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Gas buang keluar dari pipa panas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng yang dikelola PT Geo Dipa Energi di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013). Potensi panas bumi di Dieng sebagai energi terbarukan sebenarnya sangat besar, yakni mencapai 400 megawatt. KOMPAS/AGUS SUSANTO

“Mari ke depan kita sepakati range atau batas atas - bawah harga EBT proyek baru yang lebih berkeadilan dan disesuaikan dengan insentif diatas, sebagai fair price untuk tahap awal proyek saja atau 10 tahun,” tegasnya.

Ia menambahkan, kesediaan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM merevisi ketentuan FIT dari sebelumnya 30 tahun menjadi hanya 10 tahun dipastikan bakal menggiatkan proyek pembangkit listrik EBT, termasuk PLTP.

“Mendorong proyek EBT hari ini dipastikan tidak ada rugi dan dosanya, karena berbagai macam manfaat akan didapat dibandingkan dengan mudaratnya,” ujar Riki.

Geo Dipa sendiri saat ini memiliki empat wilayah kerja panas bumi (WKP) yakni Dieng unit 2 dan 3, Patuha unit 2 dan 3, kemudian WKP Umbul Telomoyo dan WKP Arjuno Welurang.

Lapangan eksisting Dieng dan Patuha masing-masing memiliki potensi 400 MW. Sedangkan WKP Arjuno Welurang di estimasi memiliki potensi 200 MW dan WKP Candi Umbul Telomoyo memiliki potensi sebesar 100 MW.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved