Analis Prediksi Harga Minyak akan Masih Turun
Dibandingkan dengan komoditas lainnya seperti emas atau palatinum, harga minyak cenderung kalah.
Harapannya, tren pelonggaran moneter yang tengah digadang beberapa bank sentral global dalam waktu dekat, bisa memberikan sentimen positif bagi kenaikan harga minyak dunia.
Kebijakan moneter yang lebih longgar, dinilai Wahyu mampu memberikan tenaga bagi pertumbuhan ekonomi global, sehingga angka permintaan minyak juga bisa terdongkrak.
Secara teknikal, harga minyak untuk jangka panjang masih berada dalam tren konsolidasi rebound dari area bawah.
Sedangkan untuk jangka menengah, harga bisa bertahan untuk rebound meskipun masih cukup sulit untuk bisa tembus level US$ 70 per barel.
Untuk perdagangan harian, harga minyak dunia sedang konsolidasi dari level koreksinya, terkait isu perang dagang antara AS dan China, serta berbagai isu lainnya. Sehingga harga minyak masih akan berada di rentang US$ 50 per barel hingga US$ 60 per barel.
Sehingga, perdagangan minyak Selasa (30/7) direkomendasikan untuk buy on weakness, mengingat harga masih rentang koreksi dan tengah menguji US$ 50 per barel.
Adapun kisaran level support besok yakni US$ 55,60 per barel, US$ 54,80 per barel, dan US$ 54 per barel. Sedangkan untuk level resistance di US$ 57 per barel, US$ 57,70 per barel, dan US$ 58,40 per barel.
(kontan/Intan Nirmala Sari)