Permasalahan Sampah Butuh Terobosan Industri Nasional
Kementerian Perindustrian meminta pelaku industri nasional untuk membuat terobosan dalam membantu menangani permasalahan sampah nasional.
Bahan baku flakes plastik dipasok dari enam titik pengepul binaan yang tersebar di Tangerang, Bandung, Bali, Lombok, dan Kepulauan Seribu.
"Peluncuran produk air minum dalam botol plastik daur ulang awal tahun depan merupakan bentuk dari komitmen kami untuk menjaga lingkungan. Plastik seharusnya menjadi bahan baku dan tidak bertebaran di lingkungan sebagai sampah, oleh karena itu kami manfaatkan kembali," kata Karyanto.
Menurutnya, perusahaan telah menjalankan inisiatif menjaga kelestarian lingkungan dengan mengumpulkan dan mengolah plastik bekas kemasan air minum sejak 1993.
"Dalam setahun kami bisa mengumpulkan 12.000 ton plastik bekas kemasan air minum untuk di daur ulang. Kalau dulu lebih tahun 1993, produk cacahan plastik di ekspor karena belum ada industri yang bisa memproduksi botol daur ulang di Indonesia. Tapi mulai sekarang bisa kami olah dengan memenuhi standar SNI, BPOM serta bersertifikasi halal agar masyarakat nyaman menggunakannya," kata Karyanto.
Dengan semakin banyaknya pelaku sektor informal yang terlibat dalam kegiatan pengumpulan bahan baku botol bekas, PT Tirta Investama (Danone-AQUA) menargetkan pada 2025 mendatang rata-rata sebanyak 50 persen produk air minum dalam kemasan Danone-AQUA akan menggunakan kemasan botol daur ulang.
"Saat ini 70 persen bisnis adalah galon yang kemasan dapat digunakan ulang sehingga sudah memenuhi prinsip sirkular. Komitmen kami menjadi perusahaan yang 100 persen sirkular, menggunakan limbah kemasan plastik untuk bahan baku kemasan produk kami," katanya.