BI Perkirakan Inflasi Oktober 0,12 Persen karena Adanya Kenaikan Harga BBM
Bank Indonesia memprediksi inflasi Oktober 2018 sebesar 0,12 persen secara bulanan. Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, berdas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia memprediksi inflasi Oktober 2018 sebesar 0,12 persen secara bulanan.
Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, berdasarkan survei terbaru bank sentral perihal pengendalian harga pada pekan ketiga Oktober 2018.
Baca: Selain Merokok, Ini 6 Kebiasaan yang Bisa Mengganggu Kesehatan
"Berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu ketiga bulan ini kita perkirakan bahwa inflasi di bulan Oktober itu sekitar 0,12 persen month to month, jadi kalau dilihat year on year itu sekitar 3 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Bank Indonesia, Jumat (19/10/2018).
Perry menyatakan, dengan level tersebut, inflasi masih tetap rendah dan terkendali. "Itu mengkonfirmasi perkiraan kita sebelumnya di akhir tahun ini inflasi akan berada di bawah 3,5 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, Perry menjelaskan, komponen penyumbang utama pada inflasi Oktober 2018 adalah kenaikan harga bahan bakar minyak non subsidi dan cabai merah.
Untuk bahan bakar minyak, komponen ini diperkirakan menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen. Sebab, sebelumnya, harga Pertamax Series tercatat naik per 10 Oktober 2018.
Baca: Berpose Ala Pemain Bola, Nindy Ayunda: Ternyata Enggak Gampang
Adapun, untuk komponen lain seperti bawang merah, daging ayam ras tercatat masih deflasi. Perry melanjutkan untuk inflasi inti pun masih rendah, demikian juga dengan administered price dan kelompok harga pangan.
Simak video di atas. (*)