Topang Rupiah, Holding Industri Pertambangan Menargetkan Ekspor US$ 2,51 Miliar di Tahun 2018
Untuk menopang nilai rupiah dan memperkuat cadangan devisa, Holding Industri Pertambangan INALUM akan meningkatkan ekspor komoditas pertambangan dan p
Untuk INALUM sendiri, ekspor aluminium ingot tahun ini diproyeksikan mencapai 40 kilo ton, senilai US$ 79 juta dengan tujuan ekspor ke negara-negara Jepang, Swiss, Singapura, Inggris, Australia, Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Belanda.
Tentang Holding Industri Pertambangan
Holding Industri Pertambangan resmi dibentuk pada 27 November 2017 dimana INALUM menjadi Induk Usaha Holding dan PT Aneka Tambang Tbk., PT Bukit Asam Tbk., dan PT Timah Tbk., sebagai anggota Holding. INALUM memegang 65% saham PT Aneka Tambang Tbk., 65.02% saham PT Bukit Asam Tbk., 65% saha, PT Timah Tbk., dan 9,36% saham PT Freeport Indonesia.
Sampai dengan Juni 2018, INALUM membukukan Pendapatan Konsolidasi sebesar Rp 30.1 triliun, tumbuh 59% dari tahun lalu. EBITDA Konsolidasi mencapai Rp 9.2 triliun, tumbuh 92% dari tahun lalu. Laba Bersih Konsolidasi mencapai Rp 5.3 triliun tumbuh 174% dari tahun 2017 terutama ditopang dengan meningkatnya kinerja PT Aneka Tambang Tbk dan PT Bukit Asam Tbk. (*)