Rupiah Ditutup Melemah ke Posisi Rp 14.442 per Dolar AS

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pergerakan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sore ini, Kamis (19/7/2018) ditutup melemah ke posisi Rp 14.442 per dolar AS.

Mengacu pada data Bloomberg, Rupiah pagi tadi dibuka melemah tipis ke posisi Rp 14.415 per dolar AS. Day range mata uang garuda ditransaksikan pada rentang harga Rp 14.415 hingga Rp 14.442 per dolar AS. Adapun, depresiasi Rupiah sejak awal tahun tercatat sebesar

Kendati Bank Indonesia memutuskan tetap mempertahankan bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di level 5,25 persen untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan Indonesia di tengah ketidakpastian pasar keuangan global dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar hari ini, Rupiah sore ini terpantau masih melanjutkan pelemahannya.

Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, nilai tukar Rupiah melemah terbatas akibat berlanjutnya penguatan dolar AS secara global.

Baca: Menteri Basuki Imbau BUMN Karya Tidak Garap Proyek di Bawah Rp 100 Miliar

Rupiah memang sempat menguat di awal Juli 2018 sebagai respons positif pelaku pasar atas kebijakan moneter BI yang menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen. Respons tersebut mendorong aliran masuk modal asing ke pasar keuangan, khususnya Surat Berharga Negara sehingga mendorong penguatan Rupiah.

“Tekanan terhadap Rupiah kembali meningkat seiring kuatnya ketidakpastian pasar keuangan global yang kemudian memicu penguatan dolar AS secara meluas,” jelas Perry, Kamis (19/7/2018) di Bank Indonesia.

Ke depan, kata Perry, otoritas moneter akan terus mewaspadai risiko ketidakpastian pasar keuangan global dengan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar sesuai nilai fundamentalnya, serta menjaga bekerjanya mekanisme pasar dan didukung upaya-upaya pengembangan pasar keuangan.