Selasa, 30 September 2025

Sekarang Uang Elektronik Bisa Di-Top Up sampai Rp 2 Juta

Hal ini ditetapkan setelah BI merevisi aturan uang elektronik dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 yang berlaku sejak 4 Mei 2018.

Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUN JATENG/SUHARNO
Presiden Joko Widodo menunjukkan uang elektronik yang akan dipakai dalam transaksi di gerbang tol Salatiga, Senin (25/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mempertimbangkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap uang elektronik, Bank Indonesia (BI) menaikkan limit atau batas maksimal uang elektronik non registered dari semula Rp 1 juta menjadi Rp 2 juta.

Hal ini ditetapkan setelah BI merevisi aturan uang elektronik dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 20/6/PBI/2018 yang berlaku sejak 4 Mei 2018.

Dadang Setiabudi, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), mengatakan, aturan diubah lantaran kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan uang elektronik sangat meningkat.

Terutama setelah pemerintah mewajibkan pembayaran jalan tol untuk menggunakan uang elektornik berbasis kartu.

"Dengan adanya peningkatan batas maksimum ini, maka masyarakat tidak perlu sering isi ulang, sehingga memudahkan pengunaan uang elektronik," kata Dadang baru-baru ini.

Melihat besarnya potensi tahun ini, uang elektronik milik BNI yakni TapCash yang beredar diprediksi mampu menembus 5 juta kartu pada akhir tahun ini.

Untuk menjaga momentum peningkatan transaksi TapCash, Dadang mengatakan, secara konsisten menambah titik akseptasi transaksi, channel isi ulang (top up) dan stabilitas sistem untuk menjaga kenyamanan nasabahnya.

Sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) lewat produk uang elektronik berlabel Brizzi juga optimistis bisnis ini akan tumbuh pesat setelah limit saldo ditingkatkan.

Handayani, Direktur Konsumer BRI, mengatakan, pihaknya siap menerbitkan sedikitnya 300.000 kartu sampai akhir tahun ini.

Rencana tersebut sejalan dengan target BRI yang menginginkan jumlah Brizzi yang beredar sebanyak 10 juta kartu pada tahun ini.

"Sampai kuartal I-2018, jumlah Brizzi beredar 9,7 juta kartu. Tumbuh signifikan 156% dengan jumlah transaksi 55 juta transaksi di kuartal pertama," kata Handayani.

Sedangkan, pemain terbesar uang elektronik berjenis kartu, PT Bank Mandiri Tbk. memasang target paling tinggi yakni menerbitkan 4-5 juta kartu pada tahun ini.

Thomas Wahyudi, SVP Transaction and Retail Sales Bank Mandiri, mengatakan, jumlah transaksi menggunakan kartu uang elektronik Mandiri, yakni e-Money bakal meningkat pada akhir Mei 2018 dan seterusnya.

Sampai akhir tahun ini, bank pelat merah ini menargetkan jumlah kartu e-Money bakal mencapai 18 juta kartu.

Bank Mandiri bersiap memenuhi kebutuhan uang elektronik di masa Lebaran.

Baca: Andara Taista Meninggal Diduga Kanker Kulit, Ini Aplikasi Pendeteksi Gejala Penyakit Itu

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan