Minggu, 5 Oktober 2025

Kerja Sama Pertambangan Bauxite Club Bakal Buka Peluang dengan Negara Asia-Afrika

Pembentukan bauxite club merupakan inisiatif dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan

Editor: Fajar Anjungroso

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana dilaksanakannya forum dialog antar negara-negara kaya mineral, khususnya komoditas bauksit melalui Bauxite Club dinilai akan semakin membuka peluang usaha dan kerja sama di bidang infrastruktur pertambangan antar negara anggota.

Ketua Kelompok Kerja Pembiayaan, Infrastruktur dan Logistik Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Sony B. Harsono mengungkapkan dengan adanya Bauxite Club maka peluang kerja sama dan pertukaran teknologi antar negara-negara anggota akan semakin terbuka.

“Khususnya menyangkut peluang usaha di sektor infrastruktur pertambangan,” ujar Sony, dalam keterangannya, Kamis (22/2/2018).

Pembentukan bauxite club merupakan inisiatif dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan agar meningkatkan kerja sama pertambangan negara-negara di kawasan Asia-Afrika.

Baca: Anang Panggil Setya Novanto Babe, Andi Narogong Dipanggil Asiong

Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Atmadji Sumarkidjo menegaskan untuk meningkatkan kerja sama antar negara, maka Kemenko Kemaritiman tentu akan memberikan dukungan bagi para pelaku usaha, khususnya pelaku usaha yang merupakan produsen mineral.

“Tentu, kami akan mendukung penuh untuk meningkatkan kerja sama antar negara di kawasan Asia-Afrika,” kata Atmadji.

Untuk langkah awal, rencananya akan dibentuk Intergoverment Forum Dialoque antara negara-negara kaya mineral.

Khususnya yang memproduksi bauksit melalui bauxite club pada tahun ini yang akan diikuti oleh forum dialog mineral lain pada masa yang akan datang.

Forum dialog tersebut akan membahas pertukaran informasi tentang kebijakan pertambangan, kebijakan pengelolaan produksi dan ekspor, kebijakan pengelolaan lingkungan, kebijakan tentang hilirisasi, kebijakan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia serta kerjasama perdagangan, investasi dan alih teknologi.

Lebih lanjut, Chairman Asia Africa Business Alliance Didie Soewondho menyebut forum tersebut akan memiliki peran strategis dalam tatanan global dan turut menyumbangkan kemajuan dan keadilan dunia.

“Ini menjadi sangat penting bagi kemajuan negara negara Asia Afrika. Sudah saatnya negara negara kaya mineral Asia Afrika bergabung, meningkatkan nilai tambah dalam negeri seperti yang telah dilaksanakan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi –JK sekarang ini,” ujarnya.

Dia menilai dinamika geopolitik dunia saat ini mengharuskan Indonesia tetap melihat Afrika sebagai salah satu sahabat dan partner perdagangan dan investasi masa kini dan masa depan.

Apalagi, lanjutnya, Indonesia adalah salah satu pencetus Gerakan Asia Afrika yang dipelopori oleh Presiden Soekarno 53 tahun yang lalu. Menurutnya, hingga saat ini semangat Asia Afrika tetap dihargai dan sebagai perekat kerjasama tersebut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved