Kisah Sedih di Balik Tutupnya Toko-toko Ritel ''16 Tahun Belanja di Toko Ritel, Kini Harus Tutup"
Kelesuan ritel konvesional terus memakan korban. Satu per satu peritel mesti merelakan gerainya gulung tikar.
"Ini menyedihkan,” sambung dia.
Sekitar 65 mil dari Phillipsburg Mall, Sears di kawasan Wayne justru menampilkan wajah berbeda. Toko itu memiliki rak etalase baru dan lampu gemerlap. Eksteriornya pun dicat segar bercorak putih dan biru.
Di sana, Victoria Setzer tengah berbelanja pakaian anak laki-laki saat Black Friday. Orang tuanya bertemu pertama kali di Sears pada medio 1960-an, tatkala ibunya bekerja di sana.
"Ada begitu banyak sejarah dan tradisi, ini adalah bagian dari Americana," katanya.
"Saya harap ini bertahan. Namun, saya tidak tahu apakah mereka bisa melakukannya,” tuntas Setzer.
Penulis: Haris Prahara
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kisah Mengharukan di Balik Tutupnya Toko-toko Ritel...